Berita

Ilustrasi petisi pembukaan tahun ajaran baru di tengah pandemik Covid-19/Net

Politik

Petisi Tunda Pembukaan Tahun Ajaran Baru Di Tengah Covid-19 Sudah Ditandatangani 9 Ribu Lebih

RABU, 27 MEI 2020 | 22:27 WIB

Muncul petisi yang berisi tuntutan penundaan pembukaan tahun ajaran baru sekolah yang direncanakan akan dibuka pemerintah di tengah pandemik Covid-19.

Dalam petisi daring pada situs change.org, pembuat petisi bernama Hana Handoko menilai pemerintah perlu belajar dari negara lain, di mana kebijakan kembali mengaktifkan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemik Covid-19 akan membahayakan siswa.

"Alangkah baik dan bijaksana jika pemerintah, khususnya menteri pendidikan berpikir sebijaksana mungkin tentang dibukanya kembali tahun ajaran baru," tulis Hana dalam petisi daring yang sudah berjalan selama lima hari.

Hingga Rabu (27/5) sekitar pukul 22.20 WIB, setidaknya sudah ada 9.358 orang yang menandatangani petisi yang ditujukan kepada Presiden RI, Joko Widodo.

Rencana kebijakan tersebut dinilai tidak tepat. Hana mencontohkan kasus yang terjadi di Prancis, di mana setelah pembukaan sekolah-sekolah pada tanggal 11 Mei lalu, 70 siswa tingkat TK dan SD terpapar positif Covid-19. Hingga akhirnya, 18 Mei lalu Prancis memberlakukan kembali status Lockdown.

Kemudian selama kurun waktu dua hari setelah negara Finlandia membuka kembali sekolah-sekolah, sudah terdapat 17 siswa dan 4 orang guru yang terpapar positif Covid-19. Padahal pemerintah (Finlandia) sudah memastikan sekolah dalam kondisi aman karna setiap waktu semua ruangan dan segala fasilitas yang ada di sekolah disemprot dengan disinfektan.

"Melihat dua kasus ini, apakah pemerintah yakin untuk membuka kembali tahun ajaran baru seperti biasanya? Atau dengan protokoler keamanan Covid-19 apakah tetap bisa menjamin anak-anak dan guru tidak terpapar virus Covid-19 di lingkungan sekolah?" jelasnya.

Atas dasar kekhawatiran tersebut, ia meminta kepada pemerintah untuk menunda pembukaan tahun ajaran baru bagi siswa SD-SMP-SMA sederajat.

"Besar harapan saya sebagai seorang ibu agar pemerintah menunda tahun ajaran baru atau setidaknya memperpanjang kegiatan belajar secara online dari rumah. Supaya anak anak sebagai penerus bangsa tidak harus kehilangan nyawanya akibat hidup damai dengan Covid-19 dan juga meminimalkan kenaikan PDP dan OPD," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya