Berita

Pasar Kabul Afganistan/Net

Dunia

Bukan Cuma Di Indonesia, Warga Afganistan Padati Pasar Jelang Lebaran Dan Lupakan Protokol Kesehatan

SABTU, 23 MEI 2020 | 08:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua hari sebelum Lebaran, Pasar Kabul di Afganistan nampak ramai. Pengunjung berjubel memadati penjual kue kering, bahan makanan, dan baju. Mereka nampak mengabaikan pedoman jaga jarak dan aturan pemerintah dalam pencegahan penularan virus corona.

Sejauh ini, angka kasus di negara itu mencapai 9.216 orang yang terinfeksi, dengan kematian mencapai 205 orang per Jumat (22/5).

Jumlah kasus terbanyak ada di Kabul, sebuah kota berpenduduk enam juta orang yang dikurung dengan intensitas yang bervariasi sejak 28 Maret.

Salah seorang warga mengakui pemberlakuan karantina yang berlangsung selama dua bulan telah membuat mereka kesusahan karena sulit mencari uang dan makanan.

"Hampir dua bulan warga Afghanistan dikarantina dan tentu saja semua orang telah menderita banyak selama periode ini," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (22/5).

Harga-harga di pasar telah melonjak selama kuncian, ia menambahkan.

Pasar Kabul sangat sesak. Banyak orang yang tidak menggunakan masker dan sarung tangan. Mereka pun mengabaikan aturan jarak aman.

Kebanyakan orang-orang di sana menyadari aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah. Namun, mereka juga menyadari bahaya kelaparan kalau mereka terus-terusan diam di rumah.

Begitu pemerintah memberikan relaksasi karantina jelang Idul Fitri, mereka langsung menyambutnya dengan melupakan pedoman menjaga jarak. Padahal, pemerintah telah mengingatkan bahwa relaksasi yang diberikan bukan untuk membuat mereka berlaku bebas dan melupakan pedoman kesehatan.

Mereka berburu baju, kue kering, dan perlengkapan kebutuhan Lebaran. Para pedagang pun memanfaatkan momen itu dengan menggelar lapak mereka tanpa mengingatkan para pembeli untuk tetap mengatur jarak.

Idul Fitri di Afganistan berlangsung pada hari Minggu, menandai berakhirnya Ramadhan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya