Berita

Wapres Maruf Amin meminta maaf karena pemerintah belum mampu menghilangkan virus corona dari Indonesia/Istimewa

Politik

Wapres Maruf Amin Minta Maaf, Sinyal Pemerintah Menyerah Lawan Corona?

JUMAT, 22 MEI 2020 | 17:23 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Permintaan maaf Wakil Presiden KH Maruf Amin bahwa pemerintah kesulitan untuk menangani pandemik virus corona atau Covid-19 bisa diartikan bahwa pemerintah menyerah dalam menghadapi virus yang belum ditemukan vaksinnya itu.

Begitu pandangan analis politik dan kebijakan publik Universitas Islam Syech Yusuf, Miftahul Adib, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/5).

“Karena makna komunikasi tersebut akan banyak timbul penafsiran yang berbeda-beda. Negatifnya adalah, akan dimaknai bahwa pemerintah menyerah melawan corona,” kata Adib.


Di sisi lain, menurut Adib, pernyataan Wapres tersebut sebagai kode dari pemerintah yang akan menyambut the new normal atau kehidupan normal baru selama pandemik atau virus corona masih melanda Indonesia.

Adib melanjutkan, kode atau isyarat bahwa pemerintah akan menyambut the new normal tidak hanya terlontar dari mulut Wapres. Namun telah dimulai melalui kebijakan-kebijakan yang tidak kompak antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Seperti pelonggaran transportasi, wacana berdamai dengan corona, hingga akhirnya permintaan maaf.

“Ini adalah serangkaian kode, bahwa pemerintah sepertinya memilih opsi berdamai dengan corona atau publik diharapkan menyongsong #NewNormal,” tukas Adib.

Sebelumnya, Wapres Maruf Amin menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena virus corona atau Covid-19 belum hilang sampai saat ini. Maruf Amin mengakui bahwa virus corona bukan sesuatu yang mudah untuk dihadapi.

"Kami pemerintah mohon maaf karena memang bahaya belum hilang, bahaya corona ini belum hilang. Untuk menghilangkan ini bukan sesuatu yang mudah. Karena, selain corona juga merupakan virus yang sulit dihadapi, kita bangsa Indonesia itu memiliki jumlah penduduk yang besar dibanding negara-negara ASEAN lainnya," kata Wapres yang disampaikan melalui kanal Youtube BNPB, Kamis (21/5).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya