Berita

Tamil Selvan menilai ketidakjelasan pemerintah dalam membuat kebijakan berujung penambahan kasus Covid-19 di Indonesia/Net

Politik

Kasus Covid-19 Terus Bertambah Akibat Pemerintah Plin-plan

JUMAT, 22 MEI 2020 | 15:21 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Hingga saat ini belum ada tanda-tanda kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. Justru terus mengalami penambahan. Hal itu terjadi akibat kebijakan pemerintah yang plin-plan dan tidak punya target jelas dalam menyambut 'new normal life'.

Demikian analisis yang disampaikan pengamat sosial politik, Tamil Selvan.
Menurut dia, apabila pemerintah sejak awal mempersiapkan konsep aturan dan sanksi yang jelas tentang hidup berdasarkan physical distancing, maka kerumunan orang dapat dicegah.

"Sanksi tegas itu perlu, sebab esensi keadilan ada di sana. Saat ini pasar ditutup tapi industri dibolehkan, kerumunan di bandara terjadi dan tidak ada sanksi. Maka ketika pedagang memaksa membuka secara massal, tentu terjadi kekacauan," kata pengamat yang akrab disapa Kang Tamil ini melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/5).

"Sanksi tegas itu perlu, sebab esensi keadilan ada di sana. Saat ini pasar ditutup tapi industri dibolehkan, kerumunan di bandara terjadi dan tidak ada sanksi. Maka ketika pedagang memaksa membuka secara massal, tentu terjadi kekacauan," kata pengamat yang akrab disapa Kang Tamil ini melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/5).

Kang Tamil melihat banyak masyarakat yang setuju dengan konsep new normal life. Namun, menurutnya, pemerintah tetap harus memperhatikan masyarakat kecil dan UMKM.

Menurut Kang Tamil, tidak ada yang tahu akhir dari masa pandemik ini, sehingga pemerintah harus mengambil langkah antisipasi yang jelas dan tegas.

"Tidak ada jaminan di daerah yang kurvanya telah menurun, tidak akan terinfeksi kembali. Jadi new normal life adalah solusi terbaik menurut saya. Tinggal kunci kesuksesannya ada pada sikap antisipasi dan konsep yang akan dilakukan pemerintah," pungkas Kang Tamil.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya