Berita

Akdemisi kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Bambang Istianto/Net

Politik

Indonesia Belum Tepat Nyontek ‘Herd Immunity’ Ala Swedia

KAMIS, 21 MEI 2020 | 08:09 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Inkonsistensi atau sikap tidak konsisten yang ditunjukkan pemerintah dalam hal penanganan pandemik virus corona baru atau Covid-19 terus menuai kritik dari sejumlah pihak.

Akdemisi kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Bambang Istianto adalah salah satunya. Menurutnya, sikap inkonsisten pemerintah bisa dilihat dari rencana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Pelonggaran PSBB oleh pemerintah dalam persiapan menuju “The New Normal” menimbulkan polemik baru. Tidak sedikit para petinggi negeri memberikan tanggapan yang nadanya supaya lebih hati-hati dan waspada," ujar Bambang saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/5).


Berdasarkan kajiannya, Bambang menilai bahwa pelonggaran PSBB yang akan dilakukan pemerintah hampir mirip dengan kebijakan “herd immunity” yang diterapkan di Swedia. Di mana, masyarakat dibiarkan beraktivitas dan menanggung risiko bahaya Covid-19 secara sendiri-sendiri.

"Dan menurut ahli epidemiologi, pelonggaran PSBB berdasarkan pada strategi “herd Immunity” seperti di Swedia untuk di Indonesia belum tepat," tutur direktur eksekutif Center of Public Policy Studies (CPPS) ini.

Namun di lain pihak, pemerintah seolah tidak punya pilihan lain. Karena pelaksanaan PSBB selama tiga bulan ke belakang, dampaknya cukup signifikan terhadap kondisi ekonomi pemerintah dan juga masyarakat.

"Terlebih lagi pemerintah dengan keterbatasan anggaran harus menyediakan anggaran yang cukup menghidupi kebutuhan waraganya selama PSBB," ucapnya.

"Pemerintah merasa tersandera akibat kebijakan yang tidak konsisten. Dilema antara kepentingan kesehatan dan ekonomi telah menjadi pilihan sulit bagi pemerintah itu sendiri, yang membuatnya gamang," demikian Bambang Istianto. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya