Berita

Pasukan Militer China/Net

Dunia

Ancaman Keamanan Kian Meningkat, Pemimpin Militer China Minta Tambah Anggaran

RABU, 20 MEI 2020 | 13:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ancaman keamanan yang terjadi belakangan ini membuat para pemimpin militer China berupaya mencari cara agar anggaran pertahanan mereka bisa ditingkatkan. Para pemimpin berharap kebutuhan tersebut bisa dibahas pada Kongres Rakyat Nasional  (NPC) yang dimulai  Jumat (21/5).

Pasukan militer membutuhkan sumber daya, apalagi dengan adanya konfrontasi Amerika Serikat. Untuk tahun ini, China menghadapi banyak ancaman yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu dari AS,  di mana pesawat pembom AS melakukan sekitar 40 penerbangan di atas wilayah yang diperebutkan di Laut China Selatan dan China Timur sepanjang tahun ini.

Kapal perang Angkatan Laut AS juga telah berlayar di daerah itu pada periode yang sama.

"Beijing merasa ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh AS dan negara-negara asing lainnya meningkat, sehingga Tentara Pembebasan Rakyat menginginkan peningkatan anggaran untuk mendukung modernisasi militer dan pelatihan siap tempurnya," kata Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong kepada South China Morning Post, Rabu (20/5).

Sumber di militer mengatakan, PLA mengharapkan kenaikan 7,5 persen anggaran militer tahun ini dibandingkan pada 2019. Sumber lain mengharapkan kenaikan 9 persen.

China mengumumkan pengeluaran pertahanan 1,18 triliun yuan (176 miliar dolar AS) saat NPC pada Maret 2019. Jumlah itu merupakan yang terbesar kedua di dunia. Namun Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm memperkirakan pengeluaran pertahanan China sebesar 261 miliar dolar AS, sedikit lebih dari sepertiga anggaran militer AS yang mencapai 732 miliar dolar.

Sebelumnya, Presiden Xi Jinping, selaku pemimpin Komisi Militer Pusat China, pada Januari lalu memerintahkan PLA untuk meningkatkan kapasitas tempurnya. Ini menjadi tanda kemungkinan penambahan anggaran bisa disetujui.

Xi juga menitahkah untuk bersiap-siap memenangkan perang ketika ia meletakkan rencana ekspansi militernya di kongres nasional Partai Komunis pada 2017. Pesannya tidak berubah sampai saat ini.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya