Sebuah tanda terima kasih kepada pekerja rumah sakit di luar rumah sakit khusus covid-19 di Brooklyn, New York/Net
Beberapa wilayah di Kota New York mencatat angka kematian yang lebih tinggi dari wilayah lainnya, bahkan hampir 15 kali lipat. Kebanyakan angka itu merujuk pada wilayah di mana banyak terdapat masyarakat miskin, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/5).
Departemen kesehatan Kota New York menunjukkan tingkat kematian tertinggi ada di tepi Brooklyn di lingkungan yang didominasi oleh pembangunan perumahan bersubsidi besar yang disebut Starrett City.
Para pemimpin sipil telah mendorong untuk data yang lebih terperinci, yang mereka katakan akan menunjukkan kesenjangan rasial dan ekonomi setelah New York City menjadi jantung dari salah satu wabah virus corona, bahkan terburuk di dunia pada Maret dan April.
Kondisi ini berbeda dengan daerah kantong Gramercy Park Manhattan yang kaya, yang didominasi sebagian besar kulit putih. Di mana mereka cukup diam di rumah dalam melakukan pekerjaan mereka.
Ketua komite kesehatan Dewan Kota, Mark Levine, mengaku sangat prihatin. "Ini benar-benar memilukan," katanya.
“Kami tahu kami memiliki ketimpangan yang dramatis. Ini, dalam bentuk grafik, terlihat angkanya jauh lebih besar dari yang kita khawatirkan."
Warga New York yang berkulit hitam dan miskin memungkinkan melakukan pekerjaan-pekerjaan penting dengan gaji rendah yang tidak dapat dilakukan dari jarak jauh, menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi untuk terpapar, kata Levine.
Ketidaksetaraan dalam akses ke layanan kesehatan pun berpengaruh terhadap kehidupan di antara kedua tempat di atas.