Berita

Laboratorium virologi atau Institut Virologi Wuhan/Net

Dunia

Mantan Karyawan Laboratorium Wuhan Desak Para Peneliti Bela Nama Baik Institut Dan Luruskan Berita Bohong Virus Corona

SELASA, 19 MEI 2020 | 07:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Selama ini banyak pihak yang mencurigai wabah virus corona berasal dari kebocoran yang terjadi di Institut Virologi Wuhan (WIV). Tudingan Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya itu bertubi-tubi. Namun, sejauh ini China hanya sebatas membantah, tidak terlihat upaya memverifikasi hal tersebut.

Gerah karena tudingan yang terus menerus menyudutkan instansi itu, baru-baru ini seorang mantan karyawan di WIV angkat bicara. Ia mendesak para peneliti di sana untuk proaktif menjernihkan informasi yang salah tentang virus corona.

Lewat artikel yang ditulisnya, Zhao Fei, mantan karyawan yang belajar dan bekerja di WIV menolak teori bahwa virus corona berasal dari laboratorium WIV. Baik itu diproduksi maupun secara tidak sengaja bocor, dan semua teori itu tidak benar sama sekali.

"Dari sudut pandang pribadi saya, Institut Virologi Wuhan dan Shi Zhengli harus berdiri dan menyangkal rumor dan stigma satu per satu, sayangnya mereka juga tunduk pada batasan tertentu dalam situasi ini," tulis Zhao, pada artikel yang ditayangkan di sebuah situs sains Tiongkok, seperti dikutip dari SCMP, Senin (18/5).

“Saya percaya lebih baik bagi Anda untuk secara jujur, obyektif, dan rasional memberi tahu semua orang tentang situasi sebenarnya, termasuk pekerjaan, upaya, prestasi, dan tekanan yang Anda hadapi, tanggung jawab Anda, dan bahkan kesalahan Anda... itu akan jauh lebih baik dan lebih banyak lagi meyakinkan daripada tanggapan dan analisis saya.”

Dalam tulisannya Zhao mempertanyakan ‘motif tersembunyi’ dari pihak-pihak yang menyalahkan WIV, karena ia sangat meyakini bahwa laboratorium di WIV menjalankan protokoler keamanan yang baik.  

Dia juga menguraikan pekerjaan yang telah dilakukan lembaga itu sejak kasus-kasus pertama virus corona dilaporkan, termasuk berhasil mengisolasi strain virus Covid-19 dan melakukan penelitian ke dalam vaksin.

"Lembaga penelitian itu telah bekerja paling keras untuk memerangi epidemik, tapi dia malah menghadapi rumor yang menyebabkan keributan besar, kecurigaan tanpa bukti, rumor yang ditargetkan dengan jelas, dan fitnah seram dari beberapa outlet media," kecam Zhao Fei.

"Setelah virus menyebar ke seluruh dunia, media dan politisi di beberapa negara ngotot menyalahkan China, dan mengabaikan pendapat para profesional dan para ilmuwan dunia yang telah mengatakan hal sebenarnya.
Mereka membuat berita palsu yang sensasional, kemudian beralih mencari kesalahan untuk tujuan politik lainnya."

Zhao mengatakan tidak ada bukti bahwa virus itu berasal dari laboratorium WIV.  Virus tidak diproduksi di sana atau bocor karena lemahnya pengamanan. Zhao menekankan semua berita itu tidak benar.

Dimitrios Paraskevis, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Nasional dan Kapodistrian di Athena, mendukung pernyataan Zhao.

Ia meyakini belum ada bukti dalam urutan genomik dari virus corona tersebut sehingga kemungkinan virus bocor dari laboratorium.

"Berdasarkan temuan yang diterbitkan sebelumnya, kemungkinan bahwa Sars-CoV-2 menular ke manusia dari  laboratorium penelitian itu, sama sekali memiliki bukti yang tidak kuat,”  katanya.

Beijing dan Washington telah berdebat tentang kesalahan dalam pandemi.

Gedung Putih menuduh pemerintah China menutup-nutupi dan kurangnya transparansi, sementara Beijing mengatakan ini adalah upaya untuk mengalihkan kesalahan langkah AS dalam merespons pandemik.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya