Berita

mantan Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng/Net

Politik

BUMN Harus Tarik Investor Demi Jaga Ketahanan Ekonomi Dari Krisis

SENIN, 18 MEI 2020 | 15:25 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Krisis ekonomi akibat pandemik virus corona baru atau Covid-19 tengah mengancam Indonesia.

Namun, mantan Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng menyebutkan bahwa mengundang investor masuk Indonesia adalah salah satu jalan keluar dari ancaman krisis.

"BUMN ini bisa berperan aktif. Bagaimana dia bisa menarik modal dari luar masuk ke Indonesia," ujar Tanri Abeng dalam diskusi daring LP3ES yang bertajuk 'Mobilisasi Kekuatan Sumberdaya BUMN Di Masa Pandemik Covid-19', Senin (18/5). 


Tanri Abeng melihat potensi mengundang investor di tengah pandemik virus corona bisa dilakukan BUMN. Hal itu penting guna menggenjot perekonomian di dalam negeri.

Berdasarkan pengalamannya saat krisis moneter 1998, BUMN yang dipimpim Tanri Abeng saat itu berhasil menarik investor asing ke dalam negeri. Alhasil, rupiah terhadap dolar berhasil menguat, dan persepsi pasar kembali positif terhadap Indonesia.

"Secara psikologis juga adalah Indonesia kembali pulih. Dan itu sangat mendukung stabilitas uang rupiah kita. Kita tahu pada Mei waktu itu sudah Rp18.000 per dolar, pada akhir tahun 98 itu sudah menguat ke Rp 7.300," terang Tanri Abeng.

Dengan demikian, dia berharap BUMN bisa mengembalikan ekonomi Indonesia yang pada triwulan I terkoreksi pertumbuhan ekonominya ke 2,9 persen.

Bahkan dia meyakini, dengan aset BUMN yang saat ini sudah hampir mencapai Rp 9.000 triliun, dan kontribusinya ke APBN mencapai 500 triliun atau 20 persen, maka BUMN bisa memberikan dukungan terhadap ketahanan ekonomi RI.

"BUMN ini sangat menarik untuk dijadikan mitra. Corporate govermentnya lebih baik daripada swata. Jadi saya melihat bagaimana dia bisa berperan untuk memberi dukungan ke ketahanan ekonomi kita. Untuk itu tentunya BUMN kita harus dikelola secara profesional, agar profitabilitasnya meningkat," sebut Tanri Abeng.

"Dan kemudian mengeluarkan global bond. Kalau enggak salah itu ada sekitar 6 bilion dolar (Amerika Serikat), itu juga akan membantu ketahanan pangan kita. Karena kalau ada dolar yang masuk, rupiah kita jadi kuat," pungkasnya. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya