Berita

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Kompromi Dengan Prabowo, Alasan Kontras Pesimis Kasus HAM Berat Tuntas

SENIN, 18 MEI 2020 | 12:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Janji Presiden Joko Widodo menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di bulan Mei tahun 1998 kembali ditagih untuk kali kesekian.

Janji Jokowi presiden Jokowi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat pernah disampaikan dalam periode pertamanya dan debat Pilpres 2019 lalu.

Staf Divisi Pemantauan Impunitas Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Dimas Bagus Arya mengurai bahwa di periode pertamanya melalui nawacita Jokowi telah menerangkan secara eksplisit akan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat di bulan Mei.

“Seperti peristiwa Mei 98, penculikan dan penghilangan paksa terhadap aktivis tahun 1997-1998, peristiwa Trisakti semanggi 1 dan semanggi 2 dan sebagainya,” ujar Dimas kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (18/5).

Namun demikian, melihat konstelasi yang ada hari ini, Kontras merasa pesimis visi dan janji Jokowi akan tuntas ditunaikan. Rasa pesimisme itu muncul lantaran adanya kompromi Presiden Joko Widodo dengan sejumlah terduga pelaku pelanggaran HAM.

“Seperti Prabowo yang diangkat menjadi Menhan, terus ada beberapa figur-figur kayak Fachrul Rozi yang jadi Menteri Agama yang juga diduga melakukan kejahatan penghilangan paksa terhadap aktivis. Lalu ada banyak figur-figur militer lain yang tidak bersih secara catatan HAM,” tegasnya.

Selain itu, Jokowi lebih fokus pada agenda pembangunan dan agenda lain. Penyelesaian kasus HAM, sambungnya bukan prioritas di pemerintahan Jokowi.

“Kami menilai dalam masa pemerintahan Pak Jokowi, termasuk di termin kedua, langkah-langkah untuk melihat bahwa kasus-kasus pelanggaran HAM bakal terselesaikan itu akan sangat kecil kemungkinannya,” demikian Dimas.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya