Berita

Kota Havana Kuba/Net

Dunia

Kuba Mencatat Sedikitnya Ada 581 Serangan Terhadap Perwakilan Di luar Negeri Sejak 1959

SENIN, 18 MEI 2020 | 12:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pusat Investigasi Sejarah Keamanan Negara (Cihse) Kuba, mendokumentasikan 581 serangan terhadap perwakilan di luar negeri sejak 1959.
 
Dokumen yang diterbitkan oleh pers nasional itu sekaligus sebagai bentuk penyangkalan yang tak terbantahkan atas serangan utama dari Pemerintah Amerika Serikat dan agen spionase.

AS diduga mempekerjakan tentara bayaran untuk mengganggu keamanan Kuba, terutama setelah serangan baru-baru ini terhadap kedutaan besar di Washington pada 30 April lalu.

Kerusakan-kerusakan terhadap kedutaan, konsulat, delegasi dan kantor komersial, pejabat, rumah dan mobil, artistik, olahraga dan perwakilan siswa, semuanya ada dalam dokumentasi.

Serangan yang dilakukan AS menimbulkan banyak kerugian, membuat keadaan tidak aman dan penuh teror. Pesawat dan kapal laut, maskapai penerbangan, agen perjalanan dan kargo, misi sipil, termasuk pejabat Kuba dan keluarga mereka, lembaga ramah dan pendukung Revolusi, serta warga negara lain yang memiliki hubungan dengan Kuba, juga menjadi sasaran serangan, seperti dikutip dari Prensa Latina, Senin (18/5).

Cihse juga mencatat, tindakan yang dikompilasi sepanjang 1959-2018, menewaskan 365 orang dan 721 lainnya cedera dalam aksi teror terhadap perwakilan yang berada di luar batas udara dan maritim Kuba.

"Dokumen tersebut mencakup beberapa peristiwa paling penting dalam sejarah panjang serangan terhadap rakyat Kuba, panggilan mereka untuk solidaritas manusia dan kolaborasi mereka yang tidak tertarik dengan negara-negara terbelakang lainnya di Asia, Afrika, Amerika Latin dan Karibia, isi pernyataan Cihse.

Di antara beberapa kasus penyerangan itu antara lain, serangan terhadap konsulat Kuba di New York pada 1 April 1959, ledakan kapal uap Prancis La Coubre pada 4 Maret 1960, dan serangan terhadap kantor-kantor maskapai penerbangan Kuba Aviation dan Habano Tobacco Propaganda dan Komisi Pertahanan di Miami, pada 14 Oktober 1960.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya