Berita

Potongan video Presiden Joko Widodo saat mengucap komitmen penyelesaian kasus HAM berat masa lalu di panggung debat Pilpres 2019/Net

Politik

Janji Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis Dipertanyakan, Haris Azhar: Itu Masuk Kategori Pembohongan!

SENIN, 18 MEI 2020 | 12:18 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Janji Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu sebatas isapan jempol semata. Bahkan aktivis HAM Haris Azhar menilai Joko Widodo hanya berbohong jika menyatakan akan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.

“Nggak ada. Dia mah bohong soal-soal gitu. Dibohongin. Nggak ada yang diselesain,” ujar Haris Azhar kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (18/5).

Menurutnya, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang anti HAM. Alih-alih menuntaskan, Jokowi justru mengangkat orang yang bertanggung jawab dalam kasus HAM masa lalu dalam lingkar pemerintah.
 
“Kategorinya itu dia (Jokowi) pembohongan kalau soal kayak begini. Kalau soal hak asasi manusia dia itu pembohongan tidak ada yang dijalani,” tegasnya.

Pada debat Pilpres 2019 lalu, Presiden Joko Widodo mengaku masih punya utang penyelesaian beban pelanggaran HAM masa lalu. Untuk itu, dia berkomitmen akan menyelesaikan masalah ini tanpa pandang bulu.

“Kita masih memiliki beban pelanggaran HAM masa lalu. kami berkomitmen menyelesaikan maslaah ham ini, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” pungkasnya.

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Dewas KPK Dituntut Usut Dugaan Pelanggaran Etik Alexander Marwata

Rabu, 02 Oktober 2024 | 00:03

MRP Papua Barat Daya Bakal Laporkan KPU ke Bawaslu

Rabu, 02 Oktober 2024 | 00:01

Bos Timah Tamron Bantah Dana CSR untuk Harvey sebagai Fee

Selasa, 01 Oktober 2024 | 23:33

Kubu La Nyalla dan Sultan Cekcok saat Bahas Pemilihan Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 23:14

Resmi Ngantor di Senayan, Ini Janji Andi Muzakkir Aqil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 23:02

Polisi Garap Saksi Kunci Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 22:46

Pilkada Sejuk di Jakarta Kunci Sukses Wujudkan Kota Global

Selasa, 01 Oktober 2024 | 22:39

PDIP: Penambahan Jumlah Komisi di DPR RI Jangan Sampai Turunkan Kualitas Legislasi

Selasa, 01 Oktober 2024 | 22:37

Dana di Pasar Modal Capai Rp137,05 Triliun di Akhir September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 22:19

AKBP Chandra: Andrew Andika Tertangkap Pesta Narkoba Usai Nonton Konser

Selasa, 01 Oktober 2024 | 22:16

Selengkapnya