Berita

Pelayanan di kantor BPJS Kesehatan/Net

Politik

Ingat, Kalangan Menengah Juga Tercekik Kenaikan Iuran BPJS

MINGGU, 17 MEI 2020 | 09:21 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan di tengah Pandemik Covid-19 dinilai bukan hanya mencekik rakyat yang berpendapatan rendah, namun juga dirasakan oleh masyarakat menengah.

Dosen Komunikasi Politik Universitas Bhayangkara Jaya, Diah Ayu Permatasari mengatakan, kebijakan untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan merupakan pilihan berat yang diambil pemerintah di saat beban APBN dan cost Kesehatan sangat berat beban kebutuhan operasionalnya.

Namun demikian, pemerintah harus mencatat bahwa pandemik Covid-19 turut berimbas pada golongan kelas menengah. Sebab mereka kehilangan pekerjaan dan penghasilan.

“Jadi tidak hanya imbas corona tidak hanya dialami oleh kelas pendapatan rendah, tetapi kelas yang sedang menuju menengah dan kelas menengah juga terimbas dari krisis ekonomi masa Covid ini. Mereka saat ini mempunyai BPJS di golongan 1 dan 2," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/5).

Meskipun ada pilihan untuk turun ke golongan 3, kata Diah, namun prosesnya membutuhkan waktu serta bedanya kenyamanan yang dirasakan, apalagi kesehatan menjadi hal yang utama di tengah pagebluk Covid-19 ini.

"Hal ini yang pastinya sangat memberatkan kelas menengah dan menuju menengah yang beban hidup semakin berat. Untuk bertahan atau survive saja untuk tidak kehilangan penghasilan sudah berat, apalagi ditambah beban kenaikan ini," jelas Diah.

Diah menyarankan agar BPJS Kesehatan dapat memberikan kemudahan masyarakat untuk dapat turun kelas ke peserta kelas 3 dengan metode yang meringankan beban masyarakat.

"Atau penundaan sampai situasi lebih terkendali. Masa ketidakpastian dengan kenaikan ini membuat masyarakat jauh lebih tertekan beban kehidupannya baik golongan kecil, menuju menengah dan menengah yang seharusnya mendapat dukungan besar dari pemerintah," pungkas Diah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya