Berita

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Bambang Istianto/Net

Politik

Pengamat: Kenaikan Iuran BPJS Bukti Pemerintah Abai Terhadap Human Capital

SABTU, 16 MEI 2020 | 09:53 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang dilegislasi pemerintah lewat Perpres 64/2020 terus dikritisi publik.

Satu diantara banyak orang yang mengkritisi adalah pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Bambang Istianto.

Menurutnya, kenaikan iuran BPJS Kesehatan memperlihatkan sikap pemerintah yang tidak menganggap penting aset utama manusia atau human capital.


"Biaya kesehatan yang mahal membuktikan pemerintah abai terhadap human capital. Karena itu indeks kualitas hidup manusia Indonesia peringkatnya tergolong masih rendah," ujar Bambang Istianto saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/5).

Jika melihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2019, Indonesia hanya berada diperingkat 111 dari 189 negara yang dikeluarkan oleh PBB.   

Peringkat tersebut, menurut Bambang Istianto, masih menunjukan suatu hal yang tidak menggembirakan. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kebijakan pemerinah yang tidak mengedepankan kemaslahatan untuk pembangunan masyarakat.

"Padahal kesehatan sebagai barang publik seharusnya memperolehnya tanpa tarnsaksi, alias gratis. Jika semua barang publik berbayar maka beban sosial semakin berat," katanya  

Untuk itu, Direktur Eksekutif Center of Public Policy Studies (CPPS) ini menyarankan kepada pemerintah mengembalikan kepercayaan publik yang telah lama hilang.

"Kepercayaan publik terhadap tatakelola BPJS sudah cukup lama negatif. buruknya tata kelola BPJS bukti kontrol pemerintah selama ini lemah," demikian Bambang Istianto.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya