Berita

Jubir penanganan Covid-19, Achmad Yurianto/BNPB

Nusantara

Ada 12 Kabupaten/Kota Masih Menunjukan Tren Penambahan Kasus Positif

JUMAT, 15 MEI 2020 | 19:56 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penambahan kasus positif virus corona baru atau Covid-19 masih menunjukan tren yang tinggi di beberapa kabupaten/kota.

Jurubicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, tren tersebut menunjukan adanya perluasan penyebaran virus asal Wuhan, China ini di dalam negeri.

"Kalau kita perhatikan per kabupaten kota memang ada 12 kabupaten/kota yang masih menunjukkan tren dengan penambahan yang semakin tinggi," ujar Achmad Yurianto dalam jumpa pers di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (15/5).

Namun Yuri menjelaskan bahwa tren penambahan kasus positif di 12 kabupaten/kota yang tidak ia rinci itu tidak lagi bersifat eksponensial, atau bukan berasal dari kasus konfirmasi positif yang dirawat.

"Tetapi hampir mendatar (penularan dari kasus konfirmasi positif). Hampir ya," ungkap Achmad Yurianto.

Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menyebutkan, tren pertambahan kasus positif ini berasal dari penularan kasus positif yang tanpa gejala.

"Bahwa memang kontak dengan kasus positif tanpa gejala masih terjadi. Oleh karena itu Mari bersama-sama kita kembali mengingat tentang bagaimana cara mencegahnya," dia menambahkan.

Jika mengacu pada rincian data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terdapat sejumlah daerah yang tambahan kasusnya cukup tinggi pada hari ini.

Tanbahan kasus positif paling banyak terjadi di Provinsi Jakarta sejumlah 86 orang. Diurutan kedua ada Kalimantan Selatan sebanyak 69 orang. Ketiga di Jawa Timur 58 orang, keempat Jawa Tengah 43 orang, dan kelima ada Jawa Barat dan Sulawesi Selatan sebanyak 31 orang.

Diurutan keenam ada di Banten 29 orang, ketujuh ada di Sumatera Barat dan Sulawesi Utara sebanyak 22 orang, kedelapan ada Sumatera Selatan dan Sulawesi Tenggara sebanyak 17 orang. 

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya