Berita

Tepi Barat/Net

Dunia

Pakistan Tolak Rencana Pencaplokan Tepi Barat Oleh Israel

JUMAT, 15 MEI 2020 | 17:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

. Pakistan dengan tegas menolak rencana Israel untuk menganeksasi Tepi Barat yang seharusnya dimiliki oleh Palestina karena tindakan tersebut hanya akan mengancam perdamaian di kawasan.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Aisha Farooqi mengatakan, setiap pencaplokan wilayah Palestina yang diduduki akan menjadi pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

"Tepi Barat dan Lembah Jordan adalah wilayah Palestina, secara ilegal diduduki oleh Israel sejak 1967," ujar Farooqi pada Kamis malam (14/5) seperti dimuat Anadolu Agency.

"Pakistan mendukung posisi yang diadopsi oleh PBB dan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) mengenai masalah Palestina dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menegakkan dan mendukung hak-hak Palestina," tegasnya.

Lebih lanjut, Farooqui juga mengatakan, Pakistan memperbarui seruan untuk membentuk negara Palestina yang layak, mandiri, dan berdampingan, sesuai dengan kesepakatan internasional, di mana Al Quds Al Sharif (Yerusalem) adalah ibukotanya.

Merunjuk kesamaan antara masalah Palestina dan wilayah Kashmir yang disengketakan, ia mengatakan dalam kedua kasus, pasukan pendudukan melanggar hak asasi manusia, mengubah struktur demografis, dan menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan.

"Kedua situasi ini memburuk dan menyerukan perhatian mendesak dari komunitas internasional," tambahnya.

Kashmir yang merupakan wilayah Himalaya sendiri memiliki mayoritas penduduk muslim. Wilayah tersebut diklaim oleh India dan Pakistan. Sebagian kecilnya juga disengketakan dengan China.

Sementara itu, Israel dikabarkan akan mulai melakukan pencaplokan Tepi Barat pada 1 Juli. Di mana pemerintahan persatuan yang dibentuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz telah menyepakati hal tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya