Berita

Bendera China/Net

Dunia

Cari Dukungan Tolak Partisipasi Taiwan Di WHO, China Dekati Negara-negara Pasifik Dan Karibia

JUMAT, 15 MEI 2020 | 15:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China mulai menarik dukungan dari negara-negara Pasifik dan Karibia yang banyak dari mereka adalah sekutu Taiwan.

Dalam teleconference pada Rabu (13/5), China menjadi tuan rumah pertemuan dengan negara-negara Pasifik guna mendapatkan komitmen "Satu China" mereka dan memperingatkan untuk menentang segala upaya politisasi pandemik Covid-19.

Dimuat Reuters, pertemuan tersebut hanya berselang sehari setelah Wakil Menteri Luar Negeri China, Zheng Zeguang melakukan konferensi virtual dengan sembilan negara Karibia.

Dua pertemuan itu dilakukan menjelang Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang akan diselenggarakan pada Senin (18/5). Di mana penyelidikan mengenai asal usul virus corona diperkirakan akan diperdebatkan.

Menurut kantor Kementerian Luar Negeri Papua Nugini, Menlu Patrick Pruaitu memimpin pertemuan 11 negara Pasifik dengan China yang membahas tanggapan Covid-19.

Sementara itu, Vanuatu Daily Post melaporkan, negara-negara Pasifik telah memberikan dukungan kuat terkait dengan prinsip "Satu China".

Pertemuan tersebut juga membahas dana bantuan dan pasokan medis China untuk memerangi Covid-19 di Fiji, Samoa, Papua Nugini, Vanuatu, Negara Federasi Mikronesia, Kepulauan Cook, Tonga, Niue, Kepulauan Solomon dan Kiribati.

Taiwan sendiri memiliki 15 sekutu diplomatik yang tersebar di Kepulauan Pasifik dan Karibia. Pada tahun lalu, Kepulauan Solomon dan Kiribati telah mengalihkan dukungan kepada China.

Saat ini, Taiwan tengah berusaha keras untuk mendapatkan dukungan agar bisa berpartisipasi sebagai pengamat di WHA.

Taiwan juga telah mengirimkan bantuan untuk menangani Covid-19 ke para sekutunya dengan imbalan komitmen dukungan agar Taiwan bisa berpartisipasi dalam kegiatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut.

Namun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar China di beberapa negara Pasifik dan Canberra menyatakan, para peserta konferensi panggilan telah berjanji untuk menentang segala upaya stigmatisasi, politisasi atau pelabelan virus.

"Mereka juga memuji China atas pendekatannya yang terbuka, transparan dan bertanggung jawab dalam mengadopsi langkah-langkah respons yang tepat waktu dan kuat serta berbagi pengalaman penahanannya," bunyi pernyataan itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya