Berita

Sanofi/Net

Dunia

Klarifikasi AS Jadi Prioritas, Sanofi: Akses Vaksin Covid-19 Untuk Semua Orang

JUMAT, 15 MEI 2020 | 13:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan akan bertemu dengan para pejabat tinggi perusahaan raksasa farmasi multinasional, Sanofi pada 19 Mei untuk membahas akses vaksin Covid-19.

Pertemuan tersebut, dikatakan oleh seorang sumber merupakan respons pemerintah yang marah karena CEO Sanofi, Paul Hudson sebelumnya mengatakan, Amerika Serikat akan mendapatkan akses priotitas untuk vaksin Covid-19.

Sebelumnya, Sanofi memprovokasi kegemparan di mana Hudson mengumumkan bahwa Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) telah memberikan ulasan prioritas untuk produk sutimlimab Sanofi, yang menangani hemolisis pada orang dewasa yang menderita penyakit aglutinin dingin.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News, Hudson mengatakan bahwa pemerintah AS memiliki hak untuk pemesanan di muka terbesar karena berinvestasi dalam mengambil risiko.

Mengklarifikasi hal tersebut, Hudson mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times pada Kamis (14/5) bahwa akses vaksin harus mencapai semua bagian dunia.

"Itu tidak pernah menjadi pilihan antara AS dan Eropa. Saya telah berkampanye untuk kesiapan Eropa untuk mengalahkan virus selama berbulan-bulan dan kita perlu mendapatkan vaksin untuk semua orang di seluruh dunia," ujar Hudson.

"Jika vaksin Covid-19 berhasil, Sanofi akan memanfaatkan kapasitas produksi globalnya sebagai pembuat vaksin terbesar ketiga di dunia," lanjutnya seperti dimuat CGTN.

Kendati begitu, pemerintah Prancis sudah telanjur geram. Perdana Menteri Edouard Philippe bahkan mengatakan, akses vaksin untuk semua adalah hal yang tidak dapat dinegosiasikan.

Uni Eropa juga menegaskan bahwa setiap orang harus mendapatkan akses yang sama ke vaksin.

"Vaksin terhadap Covid-19 harus menjadi barang publik global dan aksesnya harus merata dan universal," kata juru bicara Komisi Eropa, Stefan de Keersmaecker.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya