Berita

Menaker Ida Fauziyah saat jadi narasumber di acara P2N-PBNU/Repro

Bisnis

Menaker Ida Fauziah Pastikan Korban PHK Akan Jadi Prioritas Penerima Kartu Prakerja

KAMIS, 14 MEI 2020 | 22:35 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pemerintah akan memberi prioritas terhadap para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk mendapatkan program Kartu Prakerja karena terdampak pandemik virus corona baru (Covid-19).

Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah saat menjadi narasumber diskusi daring yang digelar Perhimpunan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin-PBNU, Kamis (14/5).

Ida menjelaskan, berdasarkan data yang diterima Kemnaker ada sekitar 3 juta buruh yang menjadi korban PHK. Data ini diperoleh dari kantor Dinas Tenaga Kerja yang tersebar di seluruh daerah, sehingga dimungkinkan jumlah warga korban PHK lebih dari 3 juta orang.

Terkait dengan Program Kartu Prakerja, Ida memastikan bahwa warga yang menjadi korban PHK akan mendapatkan prioritas sebagai penerima program. 

"Pemerintah memberi prioritas penerima Kartu Prakerja bagi korban PHK. Pendaftar Kartu Prakerja sebanyak 8,4 juta sedangkan jatahnya hanya 5,6 juta orang sehingga prioritasnya adalah para korban PHK," demikian kata politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kamis (14/5).

Dalam acara yang bertema "Kontribusi publik untuk penyelematan dan pemulihan ekonomi di RUU Cipta Kerja Pasca Covid-19", Ida menjelaskan 6 langkah mitigasi terkait upaya pemerintah dalam menangani pandemik Covid-19.

Progam pemulihan itu diantaranya, stimulus ekonomi bagi pelaku usaha, meringankan 56 juta pekerja sektor formal dan jaring pengaman sosial pekerja sektro informal sebanyak 70,5 juta pekerja mendapat bansos pemerintah.

Selain itu pemerintah juga memberi prioritas kartu prakerja bagi korban PHK. Program lainnya adalah memperbanyak program padat karya tunai dan melindungi para buruh migran yang sudah di dalam maupun di luar negeri.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya