Berita

Din Syamsuddin mengaku pernah diminta tolong Presiden Joko Widodo untuk memberantas mafia/Repro

Politik

Din Syamsuddin: Pak Jokowi Pernah Minta Tolong Berantas Mafia

RABU, 13 MEI 2020 | 17:08 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Persoalan mafia yang menguasai berbagai sektor ekonomi di Indonesia bukanlah sebuah hal baru. Bahkan justru saat ini cenderung para mafia semakin merajalela.

Hal ini terungkap saat Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, mengingat kembali pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa tahun silam. Saat pertemuan itu, Jokowi yang mengenakan seragam lengkap Kostrad TNI AD meminta bantuan Din Syamsuddin untuk memberantas mafia.

Din Syamsuddin yang ketika itu menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah menuturkan, pertemuannya dengan Jokowi terjadi di Istana medio Juni 2015 lalu.


“Saya punya pengalaman pribadi. Suatu waktu, soal ketaksungguhan, termasuk dalam menghadapi kleptokrasi dan oligarki itu. Beliau itu dulu pernah ya sewaktu saya memimpin PP Muhammadiyah ke Istana, mungkin yang ada gambar beliau pakai baju militer. Minta tolong, kepada PP Muhamamdiyah untuk membantu pemerintah menghadapi dan mengatasi (mafia)," ujar Din Syamsuddin dalam wawancara di channel YouTube Refly Harun yang dilihat Redaksi, Rabu (13/5).

Dalam pertemuan itu, Din Syamsuddin mengaku, Jokowi menyebut berbagai mafia satu per satu. Mulai dari mafia beras, gula, garam, daging, sampai ke mafia pendidikan.

“Itu jumlahnya belasan. Kami bilang siap (membantu Jokowi melawan para mafia). Tapi apa yang terjadi? Mafia merajalela, mafia semakin merajalela," ujar Din Syamsuddin.

Pakar hukum Refly Harun selaku tuan rumah, yang penasaran kemudian menanyakan lebih detail apakah mafia itu berganti atau tetap orang yang sama?

"Oh saya nggak tahu, saya bukan ahli mafiologi kriminologi, tapi kenyataannya ada dan masih kuat. Ini akan merusak tatatan good governance," jawab Din Syamsuddin.

Dia pun menyoroti keberadaan oknum-oknum tertentu di pemerintahan yang mencoba meraup keuntungan dengan posisi yang dijabatnya sekarang.

"Ternyata ada pihak-pihak yang mencari keuntungan dari posisinya di kehidupan negara ini, kalau mau terus terang," kata Din yang menjawab pertanyaan Refly Harun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya