Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Minta PSBB Dievaluasi Secara Detail

SELASA, 12 MEI 2020 | 10:52 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diberlakukan dan dijalankan di empat provinsi dan 72 kabupaten/kota di Indonesia diminta evaluasinya secara detil oleh Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, Jokowi sapaan akrab Kepala Negara melihat ada daerah yang tidak menerapkan PSBB tapi berhasil menekan angka kasus positif dan angka kasus kematian akibat virus corona baru (Covid-19).

"Yang ingin saya sampaikan, kita ingin ada sebuah evaluasi yang detail pada provinsi, kabupaten dan kota mengenai data tren penambahan atau penurunan kasus positif baru di setiap daerah, baik yang menerapkan PSBB maupun tidak," ujar Jokowi dalam rapat terbatasa virtual di Istana Bogor, Selasa (12/5).


Untuk evaluasi PSBB ini, Jokowi menjelaskan mekanisme evaluatifnya dengan cara membandingkan data pertambahan kasus positif sebelum dan sesudah PSBB.

"Berdasarkan data kasus baru sebelum dilakukan PSBB dan sesudahnya, memang kalau kita lihat hasilnya bervariasi, dan berbeda-beda di setiap daerah. Ini memang pelaksanaannya yang juga dengan efektivitas yang berbeda-beda," ungkap mantan Walikota Solo ini.

Selain itu, Jokowi juga menyebutkan cara evaluasi lainnya, yakni dengan membandingkan data pertambahan kasus positif di satu daerah dengan daerah lainnya.  

"Ada daerah yang penambahan kasus barunya mengalami penurunan secara konsisiten namun tidak drastis. Namun ada juga daerah yang penambahan kasusnya turun tetapi belum konsisten dan masih fluktuatif," sebut Jokowi.

"Juga ada daerah yang penamabahan kasusnya tidak mengalami perubahan sebelum PSBB. Hal-hal seperti ini perlu digarisbawahi, ada apa, mengapa?" tambah dia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya