Berita

Beras Bulog/Net

Nusantara

DPRD Karawang Geram Beras Bulog Untuk Masyrakat Pecah-pecah Dan Berkutu

SELASA, 12 MEI 2020 | 00:55 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komisi II DPRD Kabupaten Karawang ikut menyoroti persoalan buruknya kualitas beras yang sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karawang, Anggi Rostiana Tarmadi, meminta Bupati Karawang segera mengintruksikan dinas terkait, agar Bulog Karawang segera menarik kembali beras pecah-pecah dan berkutu yang sudah dikirim ke beberapa kecamatan tersebut.

Bahkan, Komisi II meminta agar BPKAD tidak membayar beras dengan kualitas buruk tersebut, sampai pihak Bulog menggantikan dengan beras yang memiliki kualitas lebih baik.


“Serta harus diperjelas dulu beras berkualitas premium atau medium. Karena sebelumnya kan Bupati gembar-gembornya beras premium. Masa beras premium pecah-pecah sama berkutu kayak gitu,” kata Anggi, kepada Kantor Berita RMOLJabar, Senin (11/5).

Menurut Anggi, seharusnya pemerintah mengecek terlebih dahulu kualitas beras, sebelum didistribusikan ke setiap kecamatan.

Karena di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, rakyat justru harus mendapatkan asupan makanan dan gizi berlebih. Bukan malah disuruh makan beras berkutu.

“Jangan beri makan rakyat dengan beras yang banyak kutunya. Apalagi di tengah pandemik gini masyarakat kurang mampu harus mendapat perhatian masukan gizi yang baik, agar kesehatan dan asupan gizinya tetap terjaga dengan baik,” jelasnya.

Pihaknya terus memantau persoalaan bantuan sosial untuk masyarakat, baik dari provinsi maupun dari pemkab. ia juga akan segera membahas persoalannya di internal komisi II.

Jangan sampai distribusi beras ke setiap kecamatan ini tidak mengedepankan kualitas dan malah menjadi kesempatan oknum untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

“Besok akan kita bahas lebih jauh. Karena ini nanti menyangkut kesehatan masyarakat secara langsung. Kita harus tahu dulu itu jenis beras apa dan harganya berapa,” katanya.

Lebih lanjut, dia juga mempertanyakan asal usul beras berkutu yang didistribusikan ke masyarakat tersebut.

“Kita juga perlu tahu, darimana pengadaan beras yang pecah dan berkutu ini. Apakah ini beras produk petani Karawang, atau justru dari luar daerah?” tanya dia.

Di masa pandemik Covid-19 ini ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam pengadaan beras untuk bansos. Aspek tersebut adalah menyelamatkan kesehatan dan kebutuhan pangan masyarakat, serta menyelamatkan ekonomi masyarakat, termasuk para petani lokal.

“Kalau kualitas berasnya bagus dan merupakan hasil dari petani lokal (Karawang), maka dua aspek tadi dapat terselamatkan,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya