Berita

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera/Rep

Politik

PKS Apresiasi Dan Salut MUI Tolak 500 TKA Asal China

SENIN, 11 MEI 2020 | 11:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

PKS mengapresiasi desakkan MUI provinsi se-Indonesia kepada pemerintah agar menolak rencana kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.

Meskipun, belakang rencana tersebut urung dilakukan oleh pemerintah karena masifnya desakan publik itu sendiri termasuk Dewan Pimpinan MUI.

"Pertama apresiasi dan salut untuk MUI. Menyuarakan jeritan hati masyarakat," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (15).

Menurut Mardani, rencana mendatangkan 500 TKA asal China ke Sultra akan melukai psikologis masyarakat Indonesia menghadapinya pandemik Covid-19. Pasalnya, di sejumlah perusahan telah melakukan PHK, dan itu adalah masyarakat Indonesia sendiri.  

"Ketika PHK dimana-mana, kehadiran TKA adalah ironi. Pemerintah perlu mendengar dan mengikuti desakan MUI. Kecuali pemerintah dianggap tidak punya hati nurani," demikian Mardani Ali Sera.

Dewan Pimpinan MUI se-Indonesia sebelumnya mendesak pemerintah segera menolak rencana kedatangan 500 TKA di wilayah Sultra. Bahkan, Dewan Pimpinan MUI memerintahkan jajaran MUI di akar rumput (grassroot) untuk melakukan pengawasan ketat terhadap TKA asal China di Indonesia.

"Mendesak kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk menolak masuknya TKA khususnya yang berasal dari Negara China dengan alasan apapun. Seluruh jajaran Dewan Pimpinan MUI pada semua tingkatan (Kabupaten, Kota, Kecamatan dan Kelurahan/Desa/Nagari) dalam masa pandemik virus Corona ini, untuk mengawasi dan mengawal wilayahnya masing-masing dari keberadaan TKA tersebut," kata Jurubicara DP-MU KH. Munahar Muchtar, Sabtu lalu (9/5).

Diketahui, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut rencana ratusan TKA asal China yang akan dipekerjakan di pabrik baterai di Konawe, Sultra itu baru akan dimulai Juni hingga Juli 2020 mendatang. Karena itu, dia membantah akan mendatangkan TKA asal China itu dalam waktu dekat ini.

"Enggak ada lah. Orang itu berencana minta, setahu saya, saya juga baru dengar dari media malah. Dia itu nanti baru bulan Juni-Juli baru kejadiannya," kata Luhut dalam sebuah bincang santai yang disiarkan RRI, Minggu (10/5).

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya