Berita

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta warganya tetap disiplin meski tren penyebaran Covid-19 cenderung menurun/RMOLJateng

Kesehatan

Angka Pasien Corona Menurun, Walikota Semarang Ingatkan Warganya Tetap Tertib Dan Disiplin

SENIN, 11 MEI 2020 | 11:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sejak diberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang pada 27 April 2020, penderita Covid-19 cenderung mengalami penurunan.

Meski demikian, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menekankan, masyarakat masih harus tertib menaati ketentuan PKM sesuai dengan Perwal No. 28 Tahun 2020.

"Yang perlu digarisbawahi, walaupun penderita Covid-19 trennya cenderung turun, tapi grafiknya masih fluktuatif. Sehingga masih dibutuhkan ketertiban sedulur-sedulur," ucap Walikota Semarang, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.


Lebih lanjut Hendi, panggilan akrabnya, berharap hingga batas pemberlakuan PKM pada 24 Mei nanti, tidak ada masyarakat yang menyepelekan potensi penyebaran corona ini. Sehingga penerapan PKM ini tak perlu dilanjutkan.

"Sebaliknya, kalau masyarakat kemudian tidak tertib, maka tidak akan selesai selesai," tandasnya.
 
Lebih jauh Hendi menuturkan, jumlah penderita Covid-19 di kota yang dipimpinnya tersebut pernah berada pada titik tertinggi pada 24 April 2020, dengan jumlah 148 penderita.

"Jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang itu kemudian mulai turun sejak diberlakukannya PKM. Tercatat, hingga hari ke-14 diberlakukannya PKM, yaitu pada 10 Mei 2020, jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang turun menjadi 68 orang. Angka tersebut lebih dari separuh jumlah penderita yang ada sebelum diberlakukannya PKM," terang Hendi.

Tak hanya itu lanjut Hendi, kasus penderita Covid-19 meninggal di Kota Semarang juga tidak bertambah selama diberlakukannya PKM.

Dari data publik yang ditampilkan di portal siagacorona.semarangkota.go.id, kasus meninggal terakhir kali terjadi pada 25 April 2020. Di sisi lain, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Semarang juga terus naik. Mencapai 188 orang hingga 10 Mei 2020.

"Adapun data ODP dan PDP di Kota Semarang walaupun masih bergerak fluktuatif, namun tren yang ditunjukkan juga cenderung turun. Menjadi 440 ODP dan 246 PDP hingga 10 Mei 2020," pungkas Hendi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya