Berita

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net

Dunia

PM Boris Johnson Umumkan Rencana Pelonggaran Kuncian Inggris Secara Bertahap

SENIN, 11 MEI 2020 | 09:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan rencana bertahap pelonggaran kuncian nasional Inggris, dengan syarat jika tingkat infeksi harian tetap rendah.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Minggu (10/5), Johnson mengatakan, untuk fase pertama mulai pekan ini, pemerintah akan mendorong orang-orang untuk kembali bekerja, untuk pekerjaan seperti bidang manufaktur dan konstruksi.

"Ini bukan waktu yang tepat untuk mengakhiri kuncian pada pekan ini," ujar Johnson ketika mengumumkan rencana pelonggaran kuncian Inggris dalam beberapa bulan mendatang seperti dimuat CNA.


Ia mengatakan, latihan di luar ruangan seperti golf, tenis, dan memancing tanpa batas akan diizinkan mulai Rabu (13/5), selama hanya melibatkan anggota rumah tangga yang sama.

Selanjutnya untuk fase kedua, Johnson mengatakan, anak-anak hingga usia 11 tahun dapat mulai ke sekolah paling cepat pada 1 Juni. Namun untuk anak-anak yang lebih tua kemudian akan masuk pada September.

Pada bulan yang sama, beberapa toko juga akan mulai dibuka. Di bulan berikutnya, ia mengatakan, beberapa industri perhotelan dan tempat-tempat umum lainnya dapat dibuka dengan tetap menegakkan jarak sosial.

Johnson mengatakan, klub dan bar tidak akan kembali dibuka hingga waktu yang belum ditentukan.

Seiring dengan pelonggaran kuncian, pemerintah Inggris akan memantau secara ketat tingkat infeksi menggunakan sistem peringatan baru yang akan dibangun berdasarkan gerak.

"Jika ada wabah, jika ada masalah, kami tidak akan ragu untuk mengerem. Kita telah melalui ouncak awal, tetapi menuruni gunung yang seringkali lebih berbahaya," tegas Johnson memperingatkan.

Selain melonggarkan kuncian, Johnson juga menumumkan rencana aturan karantina baru bagi orang yang tiba di Inggris dari luar negeri.

Meski tidak dijelaskan secara rinci, namun para pejabat Inggris mengatakan, aturan tersebut akan diperkenalkan dalam beberapa pekan ke depan.

Hingga Senin (11/5), Inggris memiliki 220.449 kasus infeksi Covid-19 dengan 31.930 orang meninggal dunia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya