Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany membagikan paket bantuan sosial/Net
Pendataan bantuan sosial (bansos) bagi warga Tangerang Selatan yang terdampak karena Covid-19 masih banyak kekeliruan untuk penyebarannya.
Penelusuran Kantor Berita RMOLBanten, menemukan data ganda dalam penerimaan bansos yang tertera di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Di mana, seharusnya bansos diterima hanya untuk satu kepala keluarga (KK). Justru dalam satu KK di DTKS tersebut, nama-nama yang tertera di KK tersebut, ikut mendapat Bansos.
Seperti misalnya di Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur ada beberapa nama dalam satu KK yang terdata untuk menerima bansos.
Kepala Dinas Sosial Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, akan menghapus data ganda dalam penyerahaan Bansos.
"Ya pasti kami hapus dan paket bansosnya tidak akan diberikan semua. Hanya 1 paket bansos untuk satu keluarga," terang Wahyunoto dilansir dari
Kantor Berita RMOLBanten, Minggu (10/5).
Dia juga akan segera memberikan pemahaman kepada camat, lurah, RT dan RW agar melaporkan jika ditemukan data ganda dalam pendataan bansos.
"Untuk pemahaman bersama bapak ibu camat, lurah, ketua RW/RT bahwa dinamika keadaan atau fakta lapangan dengan data yang ada semua fleksibel sangat terbuka disesuaikan perbaikan, penambahan, penghapusan," jelasnya.
Adanya kekeliruan pendataan dalam DTKS, Wahyunoto berdalih, jika pihaknya tidak siap memanfaatkan aplikasi dan lebih memilih menginput data secara manual.
"Di awal pendataan banyak unsur tidak siap memanfaatkan sistem aplikasi, diinput secara manual dalam format excell semua butuh akselerasi harus segera disampaikan usulan ke Kemensos maupun ke provinsi," ungkap Wahyunoto.
"Dan semua sektor maupun lintas pemerintah sepakat bahwa apapun data yang ada tidak baku atau fix, melainkan harus terus diperbaiki sehingga ada yang lolos tidak patut, tidak layak double kita perbaiki dan dibatalkan penyaluran bansosnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Wahyunoto akan terus mengawal bansos untuk tepat sasaran. Jika memang ada data ganda pihaknya akan membatalkan bantuan tersebut.
"Dan prinsip semua yang pantas layak perlu bantuan, kita kawal untuk dapat bansos serta yang tidak layak ganda atau duplikasi agar dicancel atau batalkan," ujar Wahyunoto.