Berita

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Net

Dunia

Menlu Retno: Indonesia Kutuk Tindakan Tidak Manusiawi Terhadap ABK WNI Di Kapal China

MINGGU, 10 MEI 2020 | 15:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan bahwa pemerintah Indonesia mengutuk praktik eksploitasi yang dilakukan oleh perusahaan ikan China terhadap para anak buah kapal (ABK) WNI.

Pernyataan tersebut disampaikan Retno dalam press briefing pada Minggu sore(10/5), setelah mendapatkan keterangan langsung dari para ABK WNI kapal Long Xing 629 yang dipulangkan dari Korea Selatan.

"Kita mengutuk perlakuan yang tidak manusiawi yang dialami para ABK kita selama bekerja di kapal-kapal perusahaan milik RRT," tegas Retno.


"Berdasarkan informasi atau keterangan dari para ABK, maka perlakuan ini telah mencederai hak-hak asasi manusia," lanjutnya.

Retno sendiri menjelaskan, pada Minggu siang, ia telah melakukan pertemuan langsung dengan para ABK WNI.

Dari pertemuan tersebut, ia mendapatkan informasi mengenai perlakuan tidak manusiawi yang didapatkan para ABK WNI.

Di antaranya adalah terdapat permasalahan gaji dan jam kerja.

"Sebagian dari mereka belum menerima gaji sama sekali. Sebagian menerima, namun tidak sesuai dengan angka yang tertera dalam kontrak yang mereka tandatangani," jelas Retno.

"Jam kerja yang tidak manusiawi, rata-rata mengalami kerja lebih dari 18 jam per hari," tambahnya.

Di akhir, Retno menegaskan, pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara tuntas.

Sebelumnya, persoalan mengenai para ABK WNI yang dieksploitasi oleh kapal China muncul dari media Korea Selatan MBC. Media tersebut melaporkan, para ABK WNI meminta bantuan dari otoritas Korea Selatan terkait persoalan tersebut ketika kapal mereka berlabuh di Busan.

Selain eksploitasi kerja, saat ini, pemerintah Indonesia juga tengah mendalami aturan pelarungan tiga jasad ABK WNI oleh kapal ikan China yang sama.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya