Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Gubernur New York Prihatin, Ada 100 Balita Di AS Yang Menderita Peradangan Multigejala Terkait Covid-19

SABTU, 09 MEI 2020 | 17:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus meninggalnya balita laki-laki di New York karena peradangan multigejala pediatrik menjadi kasus pertama seorang anak meninggal akibat sindrom terkait Covid-19.

Gubernur New York Andrew Cuomo dengan sangat prihatin dan sedih bahwa Departemen Kesehatan sedang menyelidiki kasus serupa pada anak-anak lainnya.

"Ini akan menjadi berita yang sangat menyakitkan dan akan membuka bagian yang sama sekali berbeda," kata Cuomo dalam keterangannya pada Jumat (8/5).

Disebutkan oleh otoritas kesehatan setempat kasus peradangan multigejala ini adalah dampak Covid-19 yang langka dan tidak diketahui sebelumnya pada anak-anak.

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang dilanda tragedi ini," kata pihak Rumah Sakit Mount Sinai Health System, jaringan rumah sakit di Kota New York, dalam keterangannya, seperti dilansir dari Today, Sabtu (9/5).

Saat ini ada 100 anak di Amerika Serikat (AS) yang terjangkit sindrom baru tersebut. Kasusnya tersebar di delapan negara bagian, yakni California, Delaware, Louisiana, Massachusetts, New Jersey, New York, Pennsylvania, dan Washington.

Sindrom peradangan multigejala pediatrik bisa menunjukkan gejala menyerupai penyakit radang lainnya, seperti Kawasaki dan sindrom mirip syok toksik. Biasanya, anak-anak akan menderita demam tinggi, diare berat, ruam, dan mata merah atau konjungtivitis.

Pada anak-anak hal itu dapat dapat mempengaruhi masalah fungsi jantung. Jantung tidak memompa seefisien seharusnya. Penyebabnya kemungkinan karena sistem kekebalan anak bekerja berlebihan setelah terinfeksi Covid-19.

Pada konferensi pers dengan Westchester County, New York, para pejabat menyampaikan bahwa menurut diagnosa dokter beberapa anak tidak mengalami gejala sampai sebulan setelah terpapar virus tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya