Berita

Para pengunjuk rasa yang mengenakan masker pelindung naik sepeda selama protes anti-pemerintahdi Ljubljana, Slovenia pada 8 Mei 2020/Net

Dunia

Pesepeda Di Slovenia Lakukan Unjuk Rasa Tolak Korupsi Dan Aturan Pembatasan

SABTU, 09 MEI 2020 | 07:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Ribuan pengendara sepeda memenuhi jalan-jalan di pusat ibukota Slovenia Ljubljana pada Jumat malam. Mereka melakukan aksi protes terhadap pemerintah Perdana Menteri Janez Jansa sekaligus menentang aturan pembatasan yang diberlakukan untuk melawan virus corona.

Pengendara sepeda membunyikan klakson sambil berteriak 'pencuri',  menyusul tuduhan korupsi dalam pembelian masker wajah dan ventilator yang dilakukan pemerintah.

Pemerintah telah membantah tuduhan itu.

Protes yang diselenggarakan oleh kelompok masyarakat adalah yang terbesar dalam beberapa pekan terakhir. Pesepeda menggelar demonstrasi di Maribor, kota kedua Slovenia, pada hari Jumat (8/5), seperti dikutip dari Reuters Sabtu (9/5).

Pengendara sepeda memakai masker dan membawa bendera Slovenia dan memegang spanduk bertuliskan 'Naikkan upah pekerja', 'Hati-hati, pemerintah jatuh', dan 'Lebih kuat bersama'.

“Saya ingin pemerintah lengser. Mereka mengambil masa depan kami," kata seorang pemrotes.

Polisi berjaga dan memagari gedung parlemen sementara helikopter polisi terbang di atas para pengunjuk rasa.

"Kami menyerukan kepada orang-orang untuk menghormati dekrit yang bertujuan melindungi kesehatan masyarakat," kata polisi. Mereka tidak memberikan perkiraan segera jumlah demonstran tetapi melaporkan tidak ada kekerasan.

Slovenia, negara berbentuk republik di pesisir sub-Alpin, selatan Eropa Tengah dan berbatasan dengan Italia. Negara ini memberlakukan kuncian luas pada pertengahan Maret lalu dan pada 20 April beberapa wilayah telah mulai dibuka.  

Pusat layanan mobil dan beberapa toko telah dibuka, begitu juga dengan  bar dan restoran telah diizinkan untuk menyajikan makanan di luar sejak Senin. Minggu depan, angkutan umum akan dilanjutkan secara bertahap dan beberapa murid akan kembali ke sekolah pada 18 Mei.

Slovenia telah mencatat angka kasus sebesar 1.450 dan angka kematian sebanyak 100.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya