Berita

Kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik di Blok Muara Bakau yang dikelola oleh Eni/Net

Dunia

Ketika Aset Turun Yang Dikhawatirkan Adalah Terbukanya Peluang Akuisisi Oleh Musuh, Dalam Hal Ini China!

RABU, 06 MEI 2020 | 05:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ekonomi sedang diambang kepayahannya. Di tengah pandemik yang memporakporandakan semua sektor, negara-negara di seluruh dunia berusaha membangun bentengnya untuk menangkis upaya akuisisi asing. Terutama oleh China.

Mereka khawatir China akan merebut aset penting yang saat ini telah kehilangan valuasi karena pandemik.

Amerika Serikat, India, dan Australia, memperingatkan tentang perlunya menjaga industri-industri utama agar tidak jatuh ke tangan asing, juga telah mengambil tindakan terhadap potensi penjualan saham dari perusahaan-perusahaan berharga yang harga sahamnya anjlok.

Pandemi corona telah menyebabkan keruntuhan ekonomi internasional. Sebut saja Dow Jones Industrial Average, salah satu indeks pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones & Company Charles Dow, yang juga terdampak. Meskipun mereka mengakui ada pemulihan baru-baru ini, tetapi hitungannya tetap turun 18 persen sejak akhir Februari.

Boeing dan Airbus masing-masing kehilangan hampir 60 persen nilai pasar sejak pertengahan Februari. Saham perusahaan minyak Italia ENI dan perusahaan pertambangan terbesar Australia, BHP Group, turun 40 persen atau lebih sejak Januari.

Ketika nilai aset turun, yang dikhawatirkan adalah terbukanya peluang pembelian oleh musuh, dalam hal ini adalah China.

Dalam beberapa minggu terakhir sejumlah negara telah menerapkan langkah-langkah perlindungan baru dengan memperkuat tinjauan investasi asing dan bahkan mempertimbangkan apakah akan mengambil risiko di beberapa perusahaan yang dianggap strategis.

Margrethe Vestager, komisaris kompetisi Uni Eropa, mengatakan bulan lalu bahwa negara-negara Eropa harus mempertimbangkan membeli saham di perusahaan-perusahaan untuk mencegah ancaman pengambilalihan China.

"Kami tidak memiliki masalah dengan negara yang bertindak sebagai pelaku pasar jika diperlukan. Jika mereka membeli saham di perusahaan atau jika mereka ingin mencegah pengambilalihan semacam ini," tegas Vestager.

Amerika Serikat telah mengatakan bahwa mereka tidak ingin orang lain mengambil keuntungan dari pergolakan pasar.

"Efek abadi dari pandemi ini adalah bahwa ia telah mengekspos area kerentanan di seluruh ekonomi apakah itu tergantung pada China untuk bahan farmasi aktif atau Eropa untuk perangkat medis," kata Rod Hunter, seorang pengacara di Baker McKenzie dalam bidang investasi.

"Kesadaran akan kerentanan ini akan memengaruhi cara pemerintah memandang investasi asing dari semua wilayah, terutama dari China," lanjutnya.

Sementara Beijing makin vokal tentang ambisi globalnya dalam teknologi dan pengembangan militer di bawah Presiden Xi Jinping. Investasi China di sektor strategis pun telah tumbuh sebagai masalah sensitif di Barat.

Pada akhirnya, pandemik ini telah mengingatkan para pemimpin dunia, bahwa negara mereka sangat bergantung pada China untuk produk-produk sederhana namun secara fundamental penting. Juga untuk rantai pasokan dalam berbagai kategori.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya