Berita

Ilustrasi Nuklir/Net

Dunia

SDP Tolak Keberadaan Nuklir, Politisi CDU: Amerika Melayani Di Atas Segalanya Untuk Melindungi Kita

SELASA, 05 MEI 2020 | 06:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Partisipasi Berlin dalam inisiatif berbagi nuklir NATO diklaim hanya meningkatkan risiko kesalahan perhitungan bencana. Politisi terkemuka Partai Sosial Demokrat, Social Democratic Party of Germany (SDP) Jerman mengatakan, Berlin tidak memiliki pengaruh nyata terhadap keputusan kebijakan luar negeri Washington.

Rolf Mutzenich, ketua kelompok politisi SDP di Parlemen Jerman yang bersekutu dengan kubu konservatif (CDU) atau partainya Kanselir Angela Merkel, menyatakan, Amerika Serikat (AS) tidak lagi menganggap nuklir sebagai senjata pencegah.

Ia menyoroti Tinjauan Ulang Postur Nuklir (NPR) terbaru Pentagon.

"Adakah yang benar-benar berpikir bahwa jika Donald Trump merencanakan serangan nuklir, dia bisa ditahan oleh Jerman hanya karena kami mengangkut beberapa hulu ledak?" ujar Mutzenich, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (4/5).

Kedua pemimpin SDP, Norbert Walter-Borjans dan Saskia Esken, dengan tegas menentang keberlangsungan nuklir di Jerman. Baik penyebaran, berbagi, dan penggunaan senjata nuklir NATO.

Mitra koalisi senior menilai sikap SDP itu sebagai populisme. Anggota Parlemen dari CDU, Patrick Sensburg, menyatakan keprihatinannya bahwa pernyataan para petinggi SDP akan merusak solidaritas NATO dan kepercayaan mitra pada kemampuan Jerman untuk memenuhi perannya di masa depan dalam aparat keamanan Transatlantik.

"Senjata nuklir Amerika melayani di atas segalanya untuk melindungi kita," kata Sensburg.

Pihak oposisi menuduh koalisi CDU/CSU-SDP yang berkuasa merusak reputasi Jerman dengan pertengkaran mereka yang sedang berlangsung, yang menurut juru bicara urusan pertahanan Partai Demokratik Bebas (FDP) Marie-Agnes Strack-Zimmermann, "mengirim sinyal yang salah di waktu yang salah".

Dia juga menegaskan pembenaran untuk menampung bom nuklir AS di Jerman, dengan mengklaim bahwa beberapa kontrol lebih baik daripada tidak sama sekali.

"Adalah naif untuk percaya bahwa Jerman akan memiliki pengaruh yang sama pada strategi nuklir NATO jika senjata nuklir AS ditarik," ujar Zimmermann.

AS  memiliki sekitar 100 senjata nuklir yang dikerahkan di Belgia, Belanda, Italia, dan di Pangkalan Udara Buechel di Jerman sejak Perang Dingin.

Perdebatan mengenai pengaturan pembagian nuklir baru-baru ini memanas ketika Berlin berupaya mengganti armada jet Tornado yang telah rapuh yang mampu mengirimkan bom-bom Amerika, dengan Eurofighter Typhoon atau pun Boeing F-18 buatan AS.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya