Berita

Ilustrasi pendistribusian Bansos/Net

Nusantara

Bansos Tak Sesuai Data RT, Saiful Anam: Pemerintah Pusat Lecehkan Masyarakat Miskin Terdampak Covid-19

SENIN, 04 MEI 2020 | 07:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintahan Joko Widodo dinilai melakukan pelecehan terhadap masyarakat miskin terdampak Pandemik Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam yang miris setelah mendengar banyaknya kepala daerah hingga ke tingkat RT mengeluh lantaran bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan data yang diajukan.

Saiful meyakini, pemerintah pusat tidak memiliki data yang pasti terhadap masyarakat miskin maupun masyarakat yang terdampak Covid-19.


"Data bansos pemerintah amburadul, angka pasti tidak ada, akhirnya masyarakat suruh mendaftar," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/5).

Sehingga kata Saiful, masyarakat yang di suruh mendaftar sendiri menurutnya merupakan suatu pelecehan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Ini kan sama halnya melecehkan masyarakat miskin terdampak Covid-19," tegas Saiful.

Selain itu kata Saiful, pemerintah pusat pun juga seakan-akan tidak percaya dengan pemerintah daerah lantaran pendataan penerima bansos masih cenderung sentralistik.

"Selain itu pendataan bansos cenderung sentralistik, pemerintah pusat seakan tidak percaya kepada pemda untuk melakukan pendataan, atau memang bansos diberikan seminimal mungkin kepada masyarakat karena takut pemerintah rugi?. Kalau masih berfikir demikian sangat parah sekali," kata Saiful.

Seharusnya kata Saiful, pemerintah pusat menyerahkan data sepenuhnya kepada pemerintah daerah masing-masing agar data penerima bansos akurat.

"Mestinya data diserahkan ke daerah masing-masing, sehingga tingkat kevalidannya dapat terkoreksi dengan baik," pungkas Saiful.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya