Berita

Direktur AIT Brent Cristensen/Net

Dunia

Taiwan Menuju Majelis Kesehatan Dunia

SABTU, 02 MEI 2020 | 09:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Institut Amerika di Taiwan (AIT) mengatakan pada Jumat (1/5) bahwa mereka telah merilis laporan penghitungan mundur menuju Majelis Kesehatan Dunia (WHA), yang berisi catatan dukungan kepada Taiwan untuk berpartisipasi sebagai pengamat.

Diketahui selama ini, Taiwan tidak diijinkan bergabung dalam acara tahunan WHO itu karena tekanan dari China. Namun, wabah Covid-19 menjadi momen bersejarah di mana banyak pihak mendorong  agar WHO menerima kehadiran Taiwan. Apalagi, Taiwan telah mencatatkan keberhasilannya dalam penanganan wabah virus corona.

Hingga saat ini Taiwan 'hanya' memiliki angka kasus sebanyak 429 dengan enam angka kematian.

Pertemuan WHA yang akan berlangsung di Jenewa Swiss pada bulan ini kemungkinan tidak akan berlama-lama. Sebagai gantinya akan dibatasi untuk konferensi video tiga jam pada 18 Mei, seperti dikutip dari Taiwan News, JUmat (1/5).

Dalam sebuah pesan di halaman Facebook, AIT mengatakan mereka yakin Taiwan memiliki peran dalam kesehatan global dan harus bergabung menjadi pengamat pada pertemuan WHA.

"Masuknya Taiwan dalam #WHA akan berkontribusi pada tujuan #HealthForAll dan membantu Taiwan berbagi keberhasilan #TaiwanModel pencegahan COVID-19 dengan dunia," cuit AIT.

Setiap hari, sejak 1 Mei hingga saat WHA, kedutaan besar AS di Taiwan secara de facto akan berbagi pos yang mendukung partisipasi Taiwan dalam WHA dan partisipasi yang lebih besar di panggung global.

Meskipun tidak mengungkapkan detail tentang apa yang sebenarnya makna postingan itu, AIT mengakhiri kalimatnya dengan; "Apakah Anda akan bergabung dengan kami di #WHACountdown kami?"

Semakin banyak negara, yang marah oleh tanggapan China yang sering agresif terhadap tuntutan untuk penjelasan tentang penanganan virus corona, telah meminta Taiwan untuk dimasukkan dalam diskusi pandemi, baik di WHO maupun di luar.

Misi Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) juga memberikan dukungan untuk Taiwan. Mereka mendesak agar PBB pun memberikan tempat untuk Taiwan.

Dukungan itu tertulis dalam tweet mereka pada Jumat.

"@UN  didirikan untuk melayani sebagai tempat bagi semua suara, sebuah forum yang menyambut beragam pandangan & perspektif, & mempromosikan kebebasan manusia. Membatasi #Taiwan dari menjejakkan kaki di lapangan PBB adalah penghinaan bukan hanya bagi orang-orang Taiwan yang bangga, tetapi juga pada prinsip-prinsip PBB. #TweetForTaiwan." 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya