Bill Gates mengatakan banyaknya pengujian Covid-19 di Amerika Serikat adalah "palsu" karena tidak memberikan prioritas dan prosesnya lambat.
Pernyataan miliarder pendiri Microsoft itu disampaikan dalam diskusi virtual pada Kamis (30/4), seperti dimuat Business Insider.
"Amerika Serikat tidak memprioritaskan siapa yang dites. Dan Amerika Serikat tidak memastikan anda mendapatkan hasil dalam 24 jam," ujar Gates.
Gates mengatakan, meski AS melakukan sejumlah besar tes per hari, namun pengujiannya tidak mencerminkan populasi, terutama di daerah berpenghasilan rendah.
Selain itu, ia juga mengatakan, meski kapasitas pengujian ditingkatkan, pengujian Covid-19 di AS masih menjadi tugas yang rumit karena memakan waktu berhari-hari untuk sampai mengetahui hasilnya.
"Jika anda mendapatkan tes dalam 24 jam sehingga anda dapat menindaklanjutinya, maka mari kita hitung," ujarnya seraya menjelaskan orang yang terinfeksi bisa menularkan virus dalam 3-4 hari pertama.
"Apa gunanya tes? Itu masa penularanmu yang terbesar," tegas Gates.
Gates menambahkan, penduduk yang tinggal di lingkungan berpenghasilan rendah di AS justru memiliki askes yang sulit ke fasilitas pengujian dan tidak diprioritaskan. Meski memang tidak ada batasan sosial dalam penyebaran virus corona.
"Sistem kami gagal memiliki prioritas yang akan memberi kami gambaran akurat tentang apa yang terjadi," ujarnya.
Saat ini, AS sendiri menguji sekitar 200 ribu orang per hari. Namun, para ahli dari Universitas Harvard menyarankan, jika pemerintah ingin segera membuka kembali sektor ekonomi, AS harus menguji 20 juta orang per hari pada pertengahan musim panas.