Berita

Pengujian Covid-19/Net

Dunia

Bill Gates: Banyaknya Pengujian Covid-19 Di AS Percuma, Tidak Sesuai Prioritas Dan Hasilnya Lama

JUMAT, 01 MEI 2020 | 14:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Bill Gates mengatakan banyaknya pengujian Covid-19 di Amerika Serikat adalah "palsu" karena tidak memberikan prioritas dan prosesnya lambat.

Pernyataan miliarder pendiri Microsoft itu disampaikan dalam diskusi virtual pada Kamis (30/4), seperti dimuat Business Insider.

"Amerika Serikat tidak memprioritaskan siapa yang dites. Dan Amerika Serikat tidak memastikan anda mendapatkan hasil dalam 24 jam," ujar Gates.

Gates mengatakan, meski AS melakukan sejumlah besar tes per hari, namun pengujiannya tidak mencerminkan populasi, terutama di daerah berpenghasilan rendah.

Selain itu, ia juga mengatakan, meski kapasitas pengujian ditingkatkan, pengujian Covid-19 di AS masih menjadi tugas yang rumit karena memakan waktu berhari-hari untuk sampai mengetahui hasilnya.

"Jika anda mendapatkan tes dalam 24 jam sehingga anda dapat menindaklanjutinya, maka mari kita hitung," ujarnya seraya menjelaskan orang yang terinfeksi bisa menularkan virus dalam 3-4 hari pertama.

"Apa gunanya tes? Itu masa penularanmu yang terbesar," tegas Gates.

Gates menambahkan, penduduk yang tinggal di lingkungan berpenghasilan rendah di AS justru memiliki askes yang sulit ke fasilitas pengujian dan tidak diprioritaskan. Meski memang tidak ada batasan sosial dalam penyebaran virus corona.

"Sistem kami gagal memiliki prioritas yang akan memberi kami gambaran akurat tentang apa yang terjadi," ujarnya.

Saat ini, AS sendiri menguji sekitar 200 ribu orang per hari. Namun, para ahli dari Universitas Harvard menyarankan, jika pemerintah ingin segera membuka kembali sektor ekonomi, AS harus menguji 20 juta orang per hari pada pertengahan musim panas.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya