Menko Polhukam, Mahfud MD di akun Twitter miliknya @mohmahfudmd berbicara soal 'kebebasan' dan 'kemerdekaan'.
Mahfud mengatakan, kebebasan terkadang membuat kehilangan kebebasan, dan kemerdekaan juga seringkali menyebabkan hilangnya kemerdekaan.
Hal itu terjadi ketika kebebasan dan kemerdekaan tersebut disampaikan dengan informasi yang tidak benar.
"Ketika kita mengekspresikan kebebasan dan kemerdekaan dengan info yang salah, maka bisa jadi kita menjadi tak bebas dan tak merdeka karena dikejar-kejar oleh hukum untuk membuktikannya," ujar Mahfud, Jumat (12/1).
Di kolom komentar, tidak sedikit warganet yang menerka-nerka pernyataan Mahfud tersebut ditujukan kepada siapa.
"Ngomongin saya ya," kata pemilik akun @Muttio4 yang memposting foto M. Said Didu.
Said Didu seperti diketahui sedang diadukan rekan Mahfud, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan karena diduga melakukan pencemaran nama baik.
"Dikit2 lapor, dikit2 udah langkah hukum, apakah ini menunjukkan ketidakmampuan narasi? Katanya negara demokrasi. Adu debat dulu dunk, adu pemikiran, biar masyarakat menilai," timpal pemilik akun @noegh13.
Adapun pemilik akun @KWijono setuju dengan omongan Mahfud. Menurutnya, banyak orang mengaku 'aku bebas dan merdeka' tetapi sering sekali sebar fitnah atas dasar tidak suka dan benci. Jelas dia, sejatinya orang-orang itu 'terjajah' oleh kebencian.
Pemilik akun @MatJohar2 sepertinya berusaha untuk menengahi. Kata dia, silakan mengkritik, tapi jangan memfitnah.
"Kita memang hidup dalam era kebebasan bukan berarti kita bebas bablas tanpa batasan, ingat sebebas apapun kita makhluk beragama tentu paham batasan yang tak boleh diucapkan, contoh caci maki, fitnah, kebencian dll. Kalau kritik silahakn, dan yang dikritik adalah kinerjanya, bukan pribadi orangnya," imbuhnya.