Berita

Salah satu pabrik pengolahan daging di Nebraska/Net

Dunia

Saat Permintaan Konsumen Meningkat, Ratusan Pekerja Di Pabrik Daging Terserang Virus Corona

JUMAT, 01 MEI 2020 | 11:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Salah satu pabrik pengolahan daging sapi terbesar di Nebraska ditutup setelah para pekerja mundur karena takut akan virus corona.

Pabrik Tyson Foods di Nebraska bisa menghasilkan daging yang cukup untuk 18 juta orang setiap hari. Pabrik ini adalah salah satu dari puluhan pabriknya yang telah ditutup selama pandemik.

Unggas adalah bisnis besar di Maryland di mana ini adalah produk pertanian top negara.

Untuk pabrik yang di Salisbury, Dr. Christopher Snyder mengatakan para pekerja itu mengalami kesulitan transportasi.

"Mereka berbagi wahana untuk bekerja. Mereka diangkut dengan van bolak-balik," kata Snyder, "Mereka tidak memiliki kendaraan sendiri sehingga situasi yang sulit bagi mereka."

Pekerja di Salisbury akan menjalani tes virus corona pada akhir pekan ini.

Lebih dari 260 pekerja unggas jatuh sakit di Maryland dan 400 di Georgia. Di Virginia, pekerja protes di luar pabrik Perdue minggu ini menuntut pengujian dan membayar cuti. Ini adalah masalah yang berkembang yang telah menarik perhatian Pusat Pengendalian Penyakit dan FEMA.

"Kami mengerti mereka menyediakan makanan untuk jutaan orang, tetapi kehidupan lebih penting saat ini," kata seorang pekerja, seperti dikutip dari CBS, Kamis (30/4).

Sekitar dua lusin pabrik pengemasan daging harus ditutup dalam dua bulan terakhir ketika para pekerja terinfeksi virus corona, menurut serikat pekerja Serikat Pangan dan Komersial.

Itu telah mendorong penurunan produksi sebesar 25 persen untuk daging babi dan 10 persen untuk daging sapi. Hal itu berdampak pada harga grosir, bahkan ketika permintaan juga meningkat.

Di California Selatan, Safeway dan supermarket lainnya sekarang membatasi penjualan daging babi, ayam, dan daging sapi untuk mencegah apa yang disebut "pembelian panik."

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya