Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Arab Sambut Keputusan Jerman Tetapkan Hizbullah Sebagai Teroris

JUMAT, 01 MEI 2020 | 10:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Arab Saudi menyambut keputusan Jerman untuk menetapkan gerakan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan melarangnya dari negara itu.

Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab menggambarkan langkah itu sebagai langkah penting dalam perang global melawan terorisme. Arab juga mendesak masyarakat internasional untuk mengikuti langkah Jerman.

Saat ini, Jerman sepenuhnya melarang Hizbullah untuk melakukan kegiatan di tanahnya, ketika polisi menggerebek masjid dan tempat-tempat yang terkait dengan kelompok itu.

Sebelumnya, sama seperti UE, Jerman hanya melarang gerakan sayap militer Hizbullah, tetapi mentolerir sayap politiknya, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (30/4).

Namun dalam suatu pergeseran yang segera disambut oleh AS dan Israel, Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan saat ini Jerman menganggap seluruh gerakan itu sebagai organisasi teroris.

"Hezbollah adalah organisasi teroris yang dianggap bertanggung jawab atas berbagai serangan dan penculikan di seluruh dunia," kata Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer.

Pemerintah Bahrain mengatakan langkah Jerman mencerminkan keinginannya untuk melawan organisasi teroris.

"Terlepas dari siapa yang mendukung atau mendanai mereka."

Bahrain pun menyerukan kepada komunitas internasional untuk melawan semua bentuk terorisme dan mengkonsolidasikan kerja sama internasional untuk langkah-langkah pencegahan terhadap semua organisasi teroris yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell, menyambut perubahan sikap Berlin dan meminta negara-negara UE lainnya untuk juga melarang kegiatan Hezbollah

“Kelompok itu tidak dapat diizinkan untuk menggunakan Eropa sebagai tempat yang aman untuk mendukung terorisme di Suriah dan di seluruh Timur Tengah,” ujar Grenell.

Meskipun Hizbullah tidak memiliki kehadiran resmi di Jerman, pasukan keamanan memperkirakan memiliki sekitar 1.000 anggota di negara itu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya