Berita

Presiden AS, Donald Trump/Net

Dunia

Trump Belum Terima Laporan Intelijen Covid-19 Bukan Ciptaan Manusia

JUMAT, 01 MEI 2020 | 09:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampaknya tidak bisa menerima klaim intelijen AS yang menyatakan virus corona baru bukan buatan manusia. Ia bahkan mengungkapkan memiliki kepercayaan yang tinggi jika virus corona baru berasal dari laboratorium di Wuhan, China.

Ketika ditanya apakah Trump memiliki bukti yang bisa menunjukkan virus tersebut berasal dari laboratorium, Trump menjawab, "Ya, sudah."

"Saya tidak bisa memberitahumu itu. Saya tidak diizinkan untuk memberitahumu itu," lanjut Trump seperti dimuat CNN.


Komentar Trump itu hanya berselang beberapa jam setelah pengemuman dari Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) pada Kamis (30/4) yang menyatakan tidak ada bukti bahwa virus corona dibuat oleh manusia.

"Komunitas intelijen akan terus memeriksa dengan teliti informasi yang muncul dan menentukan apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau apakah itu adalah hasil dari kecelakaan di laboratorium Wuhan," bunyi pernyataan ODNI.

"Komunitas intelijen juga sependapat dengan konsensus ilmiah luas bahwa virus Covid-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik," sambung pernyataan itu.

Diminta menanggapi pernyataan ODNI tersebut, Trump mengaku belum melihat laporannya.

"Yah, saya belum melihat laporannya, tetapi saya akan memberi tahu anda. Jika anda berbicara dengan kepala intelijen sekarang, anda berbicara kepada kepala, mereka mengatakan bahwa saya diberi pengarahan sebelumnya," ujar Trump.

Hubungan Trump dan komunitas intelijen AS memang tidak cukup baik, khususnya ketika intelijen mengungkapkan Rusia ikut campur dalam kemenangan Trump di pemilihan 2016.

Tekanan dari pemerintahan Trump terhadap komunitas intelijen untuk segera mencari bukti bahwa virus corona berasal dari laboratorium Wuhan juga semakin membuat intelijen kewalahan.

Hingga saat ini pun, belum ada bukti yang kuat untuk mendukung klaim bahwa virus corona dimulai dari laboratorium Wuhan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya