Berita

Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan saat bersama Presiden Jokowi/Net

Politik

Soal Isu Kedatangan 500 TKA China, PBNU: Luhut Harus Dengar Penolakan Masyarakat Sultra

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 23:14 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyentil Menteri Perekonomian Maritim dan Investasi (Marives), Luhut Binsar Pandjaitan terkait polemik isu kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Daerah Konawe, Sulawesi Tenggara.

Ketua PBNU bidang Ekonomi, Umarsyah meminta Luhut mendengar aspirasi masyarakat Sulawesi Tenggara, yang menolak keras rencana kedatangan 500 TKA China saat pandemik virus corona baru (Covid-19).

Menurut Umar, selama ini Luhut kerap kali mengambil kebijakan kontroversial yang mengabaikan perasaan rakyat yang sedang susah mendapatkan kesempatkan kerja.


Khususnya terkait dengan TKA asal China, Luhut sangat getol melakukan pembelaan. Ia akan bersuara paling lantang mengatakan bahwa kedatangan TKA China sudah sesuai prosedur.

"Kami mengimbau Luhut sekali waktu denger dong suara mereka (masyarakat Sultra), pikiran daerah itu harus jadi pertimbangan. Masyarakat sedang berasumsi virus itu berasal dari China, apalagi masih banyak anak bangsa yang belum mendapatkan kesempatan kerja," demikian kata Umarsyah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (30/4).

Lebih lanjut, Umar menyebutkan gejolak penolakan yang terjadi di Sultra tidak bisa diabaikan. Pemerintah harus membatalkan kedatangan TKA China itu.

"Di dalam negeri masih sangat minimal lowongan kerja. ditambah efek Corona banyak muncul pengangguran baru. Jangan malah impor (TKA China)," tandasnya.

Pertengahan Maret lalu mencuat ke publik terkait kedatangan 49 TKA China di Bandara Haluoleo, Kendari, Sultra.

Pihak Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan bahwa ke 49 TKA China yang datang itu ilegal dan akan segera dideportasi.

Meski demikian, Menko Marives, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa 49 TKA China yang datang legal dan sudah menjalani proses sesuai protokol kesehatan Covid-19.   

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya