Berita

Emisi karbon 2020 diproyeksikan turun 8 persen/Net

Dunia

Hikmah Di Balik Pandemik, Penurunan Emisi Karbon 2020 Akan Jadi Yang Terbesar Sejak 2008

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 13:06 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemik Covid-19 diperkirakan bisa menurunkan emisi energi global ke rekor delapan persen pada tahun ini karena adanya penurunan permintaan batubara, minyak, dan gas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Demikian isi laporan Global Energy Review yang dirilis oleh International Energy Agency (IEA) pada Kamis (30/4). Laporan tersebut didasarkan pada analisis permintaan listrik selama lebih dari 100 hari terakhir, di mana sebagian besar negara di dunia telah dikunci sebagai upaya mengekang penyebaran virus.

Menurut IEA, permintaan energi global akan turun sebanyak enam persen pada 2020. Angka tersebut tujuh kali lebih banyak daripada krisis keuangan 2008 dan penurunan tahun ke tahun terbesar sejak Perang Dunia II.


"Ini akan sama dengan kehilangan seluruh permintaan energi India, konsumen listrik terbesar ketiga di dunia," ujar IEA seperti dimuat AFP.

Pasalnya, untuk Amerika Serikat saja, terjadi penurunan permintaan energi sebesar sembilan persen dan Uni Eropa sekitar 11 persen.

"Ini adalah kejutan bersejarah bagi seluruh dunia energi," kata Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol.

"Turunnya permintaan untuk hampir semua bahan bakar utama sangat mengejutkan, terutama untuk batubara, minyak, dan gas," tambahnya.

Dengan turunnya konsumsi, IEA mengatakan telah terjadi "pergeseran besar" ke sumber daya rendah karbon, seperti angin dan matahari, yang ditetapkan untuk membuat 40 persen dari pembangkit listrik global. Sementara itu, batubara dan gas alam semakin terpuruk.

Permintaan gas alam akan turun lima persen pada tahun 2020 setelah satu dekade pertumbuhan ekonomi. Menyusul puncak 2018, pembangkit listrik tenaga batu bara akan turun lebih dari 10 persen tahun ini.

Jika ini berhasil, ini akan menjadi penurunan tahunan terbesar dalam catatan, lebih dari enam kali lebih besar dari penurunan 2009 yang dipicu oleh krisis keuangan global.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya