Rapat Pemkot Palembang/Net
Pemerintah Kota Palembang mengusulkan tujuh program atau kegiatan prioritas ditengah pandemik virus corona baru atau Covid-19.
Hal itu dilakukan guna mendukung prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Selatan dan pembangunan nasional.
Walikota Palembang, Harnojoyo melalui Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa menyampaikan, pada rapat terkait dengan pelaksanaan Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020 yang digelar untuk menyelaraskan prioritas pembangunan tersebut.
Di mana, kata dia, tujuh program kegiatan prioritas Kota Palembang tersebut adalah, proyek pembangunan fisik, pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan.
“Kita tetap mengacu pada program prioritas yang dicanangkan Walikota Palembang. Di mana, ada tujuh program kegiatan prioritas yang selaras dengan pembangunan provinsi dan nasional,†ungkapnya usai rapat pelaksanaan Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020 di Rumah Dinas Walikota Palembang, Selasa (28/4).
Adapun tujuh program prioritas pembangunan fisik yang dilaksanakan, pembangunan jalan lingkar timur dalam sepanjang 20,30 km dengan anggaran Rp 400 miliar menghubungkan akses jalan Noerdin Pandji sampai jalan Mayor Zen.
“Studi kelayakan telah dilakukan oleh pemerintah kota Palembang pada tahun 2015,†terangnya sebagaimana diberitakan
Kantor Berita RMOLSumsel.
Kemudian untuk sarana pendidikan pembangunan fisik gedung sekolah tikat SD dan SMP dengan anggaran Rp 71 miliar melalui Bantuan Gubernur Sumatera Selatan ke pemerintah kota.
Selain itu, hibah lahan Provinsi Sumatera Selatan untuk pembangunan IPA Kalidoni seluas 5000 meter persegi yang berlokasi di Jalan Taqwa Kelurahan Kalidoni.
Termasuk juga, penataan kawasan jalan Rustam Effendi-Beringin Janggut dengan anggaran Rp 9 miliar berlokasi di Jalan Rustam Effendi Kelurahan 17 Ilir.
“Untuk DED juga sudah dilakukan sejak 2015 kemarin juga,†kata dia.
Lanjut Dewa, program prioritas berikutnya yakni pemberian makanan tambahan dalam rangka pencegahan stunting dengan anggaran Rp 5 miliar berlokasi di 30 Kelurahan lokus stunting.
Berikutnya, bantuan usaha ekonomi produktif bagi warga miskin dengan anggaran Rp 1,3 miliar lebih di Kelurahan 3/4 Ulu dan Kertapati. Terakhir, bina Keluarga balita KIT stunting dengan anggaran Rp 500 juta berlokasi di 30 kelurahan.