Berita

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro/Net

Dunia

Diduga Campuri Pekerjaan Polisi Atas Motif Politik, Presiden Jair Bolsonaro Dalam Penyelidikan

SELASA, 28 APRIL 2020 | 13:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Brasil Jair Bolsonaro secara resmi berada dalam penyelidikan untuk dugaan ikut campur dalam pekerjaan polisi federal dengan motivasi politik.

Hakim Celso de Mello pada Senin (27/4) telah memberikan waktu selama 60 hari kepada polisi federal untuk melakukan penyelidikan yang diminta oleh Kepala Jaksa Penuntut Umum, Augusto Aras tersebut. Di mana Aras menindaklanjuti klaim Menteri Kehakiman Sergio Moro.

Moro yang mengundurkan diri pada Jumat (24/4) mengatakan, Bolsonaro telah mendesaknya untuk mengganti kepala polisi federal. Ia juga menuding Bolsonaro berusaha untuk ikut camput dalam penyelidikan yang melibatkan anggota keluarga, sampai meminta berkas intelijen.

Sementara itu, dimuat Reuters, Bolsonaro menyebut tudingan tersebut tidak berdasar.

Penyelidikan terhadap Bolsonaro sendiri dilakukan di tengah munculnya berbagai kritikan terhadap dirinya yang dianggap meremehkan wabah virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 4.500 orang di Brasil.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, jaksa penuntut umum harus memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan terhadap presiden atau mantan menteri.

Kendati begitu, dakwaan terhadap presiden harus terlebih dulu disetujui oleh majelis rendah Kongres sebelum dilanjutkan ke Mahkamah Agung. Di Kongres sendiri, kursi banyak diduduki oleh pendukung Bolsonaro yang diprediksi tidak akan menyetujui dakwaan.

Namun jika didakwa, Bolsonaro akan dihentikan sementara. Nantinya, Wakil Presiden Hamilton Mourao akan mengambil alih posisi selama 180 hari. Dan jika dinyatakan bersalah, Bolsonaro akan kehilangan jabatannya.

Dari sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada Senin (27/4), mayoritas orang Brasil percaya atas klaim Moro. Sebanyak 47 persen percaya Bolsonaro harus mengundurkan diri, sementara 50 persen sebaliknya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya