Berita

Gereja Saint Peter's Basilica/Net

Dunia

PM Conte Diserbu Aksi Protes Dari Gereja-gereja Di Italia

SELASA, 28 APRIL 2020 | 12:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Giuseppe Conte diserang oleh para uskup Katolik Italia dan beberapa anggota kabinetnya sendiri. Mereka kesal karena pelarangan ibadah di gereja belum juga dicabut.

Sebelumnya, Conte telah meluncurkan pelonggaran pembatasan bertahap mulai 4 Mei. Perusahaan dan beberapa sektor dapat kembali beraktivitas.

Conte mengaku persiapan akhir tengah dilakukan.

Bahkan museum akan membuka gerbangnya pada 18 Mei dalam upaya menarik wisatawan dan membantu industri hotel dan layanan yang hancur di Italia.

Semua akan berjalan normal lagi pelan-pelan. Untuk tahap pertama ini, kegiatan misa dan pemakaman tetap dibatasi hingga 15 orang saja.

Ini yang membuat para uskup sangat marah.

"Kami tidak dapat menerima kebebasan beribadah terganggu," kata Konferensi Waligereja Italia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Senin (27/4).

"Mengapa setelah tindakan pencegahan yang tepat kamu bisa pergi ke museum tapi tidak bisa ke misa?"

Surat kabar Corriere della Sera mengatakan para uskup telah melobi Conte untuk mengizinkan terselengaranya kebaktian Minggu. Mereka juga mendesak diizinkan menghadiri pernikahan dan pembaptisan, yang saat ini dibatasi hanya untuk pendeta dan anggota keluarga dekat.

Conte tidak bisa memenuhi tetapi ia berjanji akan  melihat perkembangannya dalam beberapa minggu mendatang.

"Saya mengerti bahwa kebebasan beribadah adalah hak dasar rakyat," kata Conte kepada warganya, seperti dikutip dari Fance24, Senin (28/4).

"Aku memahami perasaan kalian tetapi kita harus terus mendiskusikan ini lebih jauh dengan komite ilmiah," kata Conte.

Tidak hanya protes ke pemerintah setempat, Gereja Katolik Roma juga merasa dikhianati. Mereka menduga pemerintah sengaja mengecualikan misa gereja dari rencana pengangkatan lockdown.

Protes juga datang dari Menteri Kekekeluargaan dan Keadilan Elena Bonetti. Bonetti mempertanyakan keputusan Conte.

"Jadi, kita bisa dengan aman mengunjungi museum, namun tidak bisa dengan aman mengikuti misa? Itu keputusan yang tidak masuk akal," kata Bonetti.

Pemerintah Italia mengaku sudah menerima protes dari para pendeta Gereja Katolik Roma. Mereka berjanji akan segera membuat keputusan soal kelanjutan ibadah bersama selama pengangkatan lockdown bertahap.

Selama ini gereja di Italia diperbolehkan buka, namun tidak boleh menggelar misa.

"Kami akan mempelajari masalah ini dan mencari cara paling aman agar rakyat bisa mengikuti misa sesegera mungkin," ujar pernyataan pers Pemerintah Italia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya