Berita

Surat penunjukan 8 platform mitra Kartu Parkerja/Repro

Politik

Bukan Hanya Ruangguru, Ini 7 Vendor Yang Ikut Garap Pelatihan Kartu Prakerja

SENIN, 27 APRIL 2020 | 19:12 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ruangguru menjadi satu-satunya aplikasi yang ramai dipergunjingkan karena masuk dalam program Kartu Prakerja. Padahal, Ruangguru hanya satu di antara delapan vendor yang bekerja sama dengan pemerintah dalam pelatihan Kartu Prakerja.

Dalam surat Kemenko Prekonomian No. KWU.5.1-142/SES.M.EKON/03/2020 tertanggal 9 Maret 2020, pemerintah menunjuk tujuh platform mitra dalam program pelatihan Kartu Prakerja.

Tujuh vendor itu adalah, PT Bukalapak.com, PT Tokopedia, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), PT Avodah Royal Mulia (Maubelajarapa.com), PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru), PT Haruga Evolusi Digital utama (HarukaEDU), dan PT Telekomunikasi Indonesia (PijarMahir.id). Satu lagi menyusul Sekolahmu.

Ketika Kartu Prakerja muncul ke publik, Sekolahmu diketahui menyusul belakangan di program ini. Vendor ini berada di bawah naungan PT Sekolah Integrasi Digital dan digawangi oleh Marko Rasuandi sebagai CEO dan Najelaa Shihab sebagai pendiri Sekolah Cikal.

Soal Ruangguru yang ramai diperbincangkan karena pendanaan asing, berbagai startup lain yang ditunjuk pemerintah juga membawa modal luar negeri yang tidak main-main.

Misalnya, Tokopedia yang mendapatkan suntikan dana sebesar 1,1 miliar dolar AS dari e-commerce terbesar di Tiongkok, Alibaba. Ada juga Bukalapak yang mendapatkan dana dari Shinhan Financial Group Co Ltd asal Korea Selatan dengan nilai yang tidak disebutkan, dan Gojek yang mendapatkan dana miliaran dolar dari Google Inc, Temasek Holdings asal Singapura, dan Meituan-Dianping asal China.

Adapun berbicara industri e-learning, Ruangguru paling menonjol dan bisa dikatakan sebagai market leader. Pasalnya, Ruangguru memiliki investment dan database yang lebih besar, serta produk yang lebih banyak.

"Sehingga tidak salah ada yang menyebutkan, Ruangguru yang paling siap dalam program pelatihan prakerja ini," kata Founder Total Politik, Arie Putra kepada redaksi, Senin (27/4).

Dia pun menyayangkan, pemerintah kurang jeli dalam memilih mitra. Sebab, ada vendor sebut saka Bukalapak, yang tidak memiliki tradisi dan kapasitas sebagai industri e-learning, tapi ikut menggarap Prakerja. Jelas dia, Bukalapak hanya memiliki produk youtube channel.

Soal penambahan satu vendor yaitu, Sekolahmu, Arie Putra meminta keterbukaan dan penjelasan dari pemerintah. Diwanti-wanti jangan sampai nanti program ini bermasalah di kemudian hari.

"Harus dijelaskan prosesnya seperti apa, penunjukannya seperti apa. Apa argumentasinya, kenapa jadi 8 (platform), apakah 7 itu kurang atau gimana? Publik butuh kejelasan. Sehingga tidak menjadi luka di masa depan," tuturnya.

Realisasi program Kartu Prakerja di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19) menuai pro dan kantra. Bagi yang kontra mengusulkan, lebih baik anggaran digunakan untuk jaringan sosial. Adapun yang pro, menilai program ini sangat bagus. Selain menciptakan pertumbuhan ekonomi, prakerja bisa membantu angkatan kerja baru dan buruh yang di-PHK akibat pandemik Covid-19.

Arie Putra menyadari program ini mendapat penolakan dari masyarakat. Pemerintah pasti tidak bisa menyenangkan semua orang. Yang perlu dilakukan adalah, memastikan makenaisme kontrol dan evaluasi dari program tersebut.

"Pemerintah harus jelaskan outcome dan outputnya. Dan karena rasio pengusaha dan UMKM kita masih kecil di Asia, jadi sangat relevan kalau program ini menggunakan pendekatan opportunity, sehingga korban PHK atau orang baru mau kerja bisa dapat atau membuat lapangan pekerjaan," tutupnya.

Kembali ke Ruangguru, sorotan kepada Ruangguru dinilai wajar karena dipimpin oleh Adamas Belva Syah Devara, yang merupakan mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo.

Belva mengundurkan diri dengan alasan tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisinya sebagai Stafsus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Presiden Joko Widodo dalam menghadapi masalah pandemik Covid-19.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya