Berita

Sekelompok orang kibarkan bendera RMS di Polda Maluku/Net

Nusantara

Aksi Pengibaran Bendera RMS Di Polda Maluku Untuk Cari Perhatian

SENIN, 27 APRIL 2020 | 18:27 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Sekelompok orang membentangkan bendera simbol gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) di tengah halaman Markas Kepolisian Daerah Maluku, Ambon baru baru ini.

Beberapa pihak pun menilai, bahwa pengibaran bendera RMS ini dianggap merongorong wibawa negara.

Polisi melakukan tindakan cepat dengan mengamankan dan memeriksa tiga orang yang membawa bendera RMS tersebut.

Pelaku berinisial SVT (57), AL (44), dan JP (52) dalam pemeriksaan mengaku sebagai bagian dari struktur gerakan RMS, dan bertanggung jawab atas semua aksi RMS.

Ketiga pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polda Maluku. Mereka dijerat dengan pasal 106 dan 110 tentang makar serta pasal 160 tentang penghasutan.

Analis Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta, menyebutkan bahwa dilihat dari motif peristiwa tersebut, ketiga pelaku melakukan aksi murni untuk mengibarkan bendera di halaman Mapolda Maluku.

Menurutnya, aksi tersebut sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dan meraih dukungan dari massa sehingga aparat keamanan bisa melunak.

“Hal tersebut dilakukan karena salah satu dari ketiga pelaku mendapat panggilan dari Polda Maluku terkait dengan ajakan untuk ramai-ramai mengibarkan bendera RMS pada peringatan hari ulang tahun ke-70 RMS yang tersebar melalui video sejak 18 April 2020," ujar Stanislaus, Senin (27/4).

"Pelaku ingin menekan Polda Maluku dengan mengajak massa yang dipropaganda dengan aksi pengibaran bendera tersebut," dia menambahkan.

Dijelaskan Stanislaus, bahwa intelijen tidak serta merta bisa dicap gagal atau kecolongan. Pasalnya, strategi intelijen itu tidak bisa hanya dilihat dari satu atau dua langkah ke depan.

Peristiwa ini, menurut Stanislaus, menunjukkan bahwa intelijen berhasil melakukan lokalisir sumber ancaman dan membawa ke proses hukum tanpa konflik lebih besar.

“Jika dilihat lebih jauh maka intelijen justru berhasil meredam aksi lebih besar dari para pelaku yang sudah terbukti mengaku sebagai bagian dari RMS," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya