Berita

Kapal Layar Yang Membawa Orang-orang Belanda Pulang Kamoung Dari Kuba/Net

Dunia

Tidak Ada Penerbangan, Pelajar Belanda Pulang Kampung Lintasi Atlantik Dengan Perahu Layar Dari Kuba

SENIN, 27 APRIL 2020 | 11:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Puluhan remaja Belanda yang selama ini menuntut ilmu di Kuba berlayar dengan perahu untuk kembali ke negara asal mereka.

Berlayar dengan perahu harus mereka tempuh karena penerbangan ditutup sampai batas waktu yang belum pasti.

Setidaknya 40 orang warga Belanda yang berada di dalam kapal tersebut. Mereka rata-rata berusia 14 hingga 17 tahun. Di antara 40 orang itu, ada 12 orang pelayar profesional dan tiga orang guru.

Semula, mereka akan menempuh enam pekan program pelayaran di Kuba, namun baru setengah jalan program dihentikan pada pertengahan Maret karena pandemik.

Mereka berlayar dengan "Wylde Swan" kapal layar buatan 1920 dan menempuh 7.000 kilometer mengarungi Samudra Atlantik. Mereka harus menghabiskan beberapa pekan hingga tiba di Belanda, melansir Reuters, Senin (27/4).

"Pikiran pertama saya adalah: Bagaimana saya akan melakukan ini dengan pakaian yang saya punya, dan apakah ada cukup makanan dikapal?" kata seorang pelajar, Anna Maarthe.

Sebelum berangkat, membekali diri dengan belanja pakaian hingga makanan. Pakaian yang mereka butuhkan adalah pakaian untuk di Atlantik dengan suhu rendah.

Berlaar berminggu-minggu di lautan sangat membosankan. Kapal kecil dengan 40 orang di dalamnya, begitu sesak dan tidak ada privacy.

Mereka bermain game atau belajar, bergantian jaga, dan melakukan hal lainnya untuk menghilangkan jenuh, seperti bersih-bersih kapal.

Mereka tiba di pelabuhan Harlingen, Belanda, pada pekan lalu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya