Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

PANDEMIK COVID-19

Ada Yang Menginginkan Chaos, Pemerintah-Pengusaha-Buruh Diminta Bergandengan Tangan

SABTU, 25 APRIL 2020 | 13:41 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Diduga ada pihak-pihak yang menginginkan keadaan perekonomian chaos di tengah pandemik virus corona jenis baru (Covid-19).

Untuk itu, sudah saatnya pemerintah, pengusaha dan kaum buruh bergandengan tangan untuk menyelamatkan perekonomian nasional yang sudah makin di pinggir jurang akibat dampak Covid-19.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono menanggapi situasi terkini di tengah pandemik Covid-19, Sabtu (25/4).

Menurutnya, semua pihak harus satu visi dan misi untuk menyelamatkan ekonomi. Jangan ada yang merasa paling benar dan paling yang diutamakan.

"Sebab ini kerusakan mesin perekonomian Indonesia barulah sekitar 25 persenan, dan mungkin bisa sampai taraf 100 persen akibat dampak Covid-19. Karena pemerintah dan negara lain pun belum bisa memastikan kapan akhir dari penyebaran pandemik ini," tutur Arief Poyuono.

Kaum buruh harus mau menelan pil pahit akan adanya PHK dan dirumahkan oleh perusahaan. Sementara perusahaan dan para pengusaha juga harus jungkir balik mempertahankan cash flow untuk berusaha tidak melakukan PHK dan merumahkan karyawan. Namun, kenyataannya tidak bisa dihindarkan yang namanya PHK dan merumahkan karyawan.

Saat pengusaha diberi dua pilihan apakah melakukan PHK atau hanya merumahkan karyawan saat kepepet pandemik corona, apa yang jadi pilihannya?

Hemat, Arief Poyuono, pengusaha lebih memilih merumahkan pekerja dengan memangkas gaji mereka daripada melakukan PHK. Karena cash flow perusahaan tidak memungkinkan untuk membayar pesangon buruh yang di-PHK

Data terbaru Kemenaker per 20 April 2020, jumlah pekerja yang terdampak Covid-19 total sebanyak 2.084.593 pekerja dari sektor formal dan informal yang berasal dari 116.370 perusahaan.

Rinciannya jumlah perusahaan dan pekerja formal yang dirumahkan adalah 1.304.777 dari 43.690 perusahaan. Sedangkan pekerja formal yang di-PHK sebanyak 241.431 orang pekerja dari 41.236 perusahaan.

Arief Poyuono mengungkapkan, pemerintah terus bekerja keras untuk bisa menghindarkan ambruknya perekonomian Indonesia akibat Covid-19, walau sebenarnya  terlambat dalam mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap perekonomian.

Begitu juga Presiden Joko Widodo sebagai penanggung jawab tertinggi atas negara ini, tidak henti-hentinya bekerja keras dan mungkin juga sampai kurang tidur, dalam upaya menormalkan dan membebaskan Indonesia dari pandemik.

Karena itu, pimpinan buruh dan para pengusaha bersama pemerintah harus bisa benar-benar bekerja sama untuk menyelamatkan Indonesia. Setop semua politisasi dan mengadu domba yang dilakukan elit-elit politik tertentu terhadap buruh, pengusaha dan pemerintah agar tidak bisa menjadi satu pemikiran.

"Contoh saja program Kartu Prakerja yang sangat memberikan dampak yang positif  sebagai buffer ekonomi bagi buruh dan pengusaha serta perekonomian nasional, tapi selalu digoreng-goreng oleh elit-elit politik yang menginginkan situasi chaos akibat pandemik Covid-19," demikian Arief Poyuono.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya