Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

Soal Pluralisme, RR Sama Dengan Gus Dur, Pembela Kaum Lemah

SABTU, 25 APRIL 2020 | 08:37 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Di mata kaum Nahdliyin tokoh nasional, Dr. Rizal Ramli adalah sosok luar biasa. Ekeonom senior itu selalu berpihak terhadap wong cilik.

Madzhab ekonomi termasuk soal pluralisme yang dianut Rizal Ramli sama persis dengan misi perjuangan Presiden keempat RI yang juga tokoh NU, KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Bung Rizal itu sama dengan Gus Dur, pembela kaum lemah," kata Hartono, warga NU yang pernah mengundang RR sapaan akrab Rizal Ramli dalam kajian Ekonomi Gus Dur, Sabtu (25/4).

Menurut Hartono, perjuangan RR tidak akan pernah padam dalam membela kaum lemah. Dia berada di depan melawan kebijakan yang zalim.

"Sama dengan Gus Dur, beliau tidak akan bisa tidur nyenyak kalau menyaksikan hidupnya wong cilik sengsara. Inilah yang membuat dia tidak segan-segan mendamprat pejabat yang kebijakannya dinilai ngawur," ujar Hartono.

Ketua Pemuda Konghucu, Kris Tan sebelumnya menyebutkan, tuduhan terhadap RR yang dianggap rasis kepada etnis Tionghoa dinilai sebagai bentuk gagal paham dalam memaknai etnis Tionghoa dan China sebagai sebuah negara.

Tidak hanya gagal paham, tudingan terhadap mantan Menko Perekonomian itu juga ahistoris.

"Saya pikir tudingan ke Pak RR itu ya salah besar. Karena yang disampaikan Pak RR di acara ILC itu adalah kritik terhadap negara Tiongkok (China), bukan ke etnis Tionghoa," kata Kris Tan.

"Tiongkok itu entitas sebuah negara dan tidak merepresentasikan seluruh etnis Tionghoa. Kalau Tionghoa kan peradaban, suku, bukan definisi negara," sambungnya.

Lagi pula, Kris Tan mengaku mengenal baik sosok RR sejak era Orde Baru. RR adalah orang dekat Gus Dur yang selalu memperjuangkan hak minoritas di tengah Indonesia yang pluralis dan multikultural.

"RR itu Gusdurian dan sudah lama dekat dengan Gus Dur. Ketika zaman Orba, RR bersama Gus Dur ikut memperjuangkan kelompok minoritas etnis Tionghoa. RR itu sudah teruji fakta dan rekam jejaknya," ujarnya.

Oleh karenanya, sebagai pemuda Konghucu, pihaknya menolak keras tudingan terhadap RR yang dikatakan rasis gegara menyebut antek China.

"Kami tahu betul RR sangat pluralis, multikultural dan toleran menjunjung asas humanisme. Jadi tidak benar tudingan terhadap RR," demikian Kris Tan kepada redaksi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya