Berita

Presiden Jokowi/Net

Politik

Imbas Penangkapan Ravio Patra, KATROK Desak Jokowi Hentikan Teror Warga Negara Yang Kritis Ke Pemerintah!

JUMAT, 24 APRIL 2020 | 14:31 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sejumlah Non Government Organization (NGO) seperti SafeNET, YLBHI, LBH Jakarta, LBH Pers, KontraS, AMAR, ICW, Lokataru, AJAR, Amnesty International Indonesia, ICJR, dan PUSAKO yang tergabung dalam Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus (KATROK) meminta Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas aksi-aksi teror terhadap masyarakat yang kritis ke pemerintah.

Penegasan ini berkaitan dengan penangkapan paksa aktivis yang bernama Ravio Patra oleh pihak kepolisian beberapa lalu. Diketahui, meskipun saat ini Ravio Patra sudah dibebaskan dengan menyandang status saksi, namun motif penangkapan dan kesalahan yang dimaksud polisi tidak jelas.

"Presiden segera bertindak tegas untuk menghentikan tindakan-tindakan teror dan represif kepada warga negara yang kritis," tegas Ketua YLBHI Asfina Wati, dalam keterangannya yang diterima redaksi, Jumat (24/4).


Selain itu, kata Asfinawati, pihaknya juga mendesak aparat kepolisian untuk bersikap profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sebab, penangkapan Ravio Patra dinilai sarat dengan kriminalisasi karena tidak mengindahkan protap yang berlaku.  

"Kepolisian harus bersikap profesional dan hentikan kasus atau tuduhan terhadap Ravio!," tegasnya.

Lebih lanjut, KATROK juga mendesak pihak kepolisan untuk segera menangkap pelaku yang meretas akun media sosial (Medsos) milik Ravio Patra yang membuatnya dituduh menyebarkan berita bohong dan ditangkap secara paksa.

Sebab, Koalisi menduga bahwa diretas dan ditangkapnya Ravio terkait erat dengan kritik-kritik yang sering disampaikan oleh Ravio di media daring atau media sosial. Kritik yang terakhir sering dilancarkan Ravio adalah terkait kinerja dan konflik kepentingan Staf Khusus Presiden dan pengelolaan data korban Covid-19.

"Praktik teror dan represifitas ini sangat berbahaya, bukan hanya mengancam Ravio, tapi bisa dikenakan pada siapapun yang kritis dan menyuarakan pendapatnya. Maka Koalisi mendesak agar kepolisian harus segera menangkap peretas sekaligus penyebar berita bohong melalui akun Whatsapp Ravio," demikian Asfinawati.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya