Berita

Harga sawit di petani bisa terpengaruh oleh penurunan harga minyak mentah dunia/Net

Bisnis

Harga Minyak Dunia Turun, Petani Sawit Bisa Menjerit

RABU, 22 APRIL 2020 | 15:47 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Harga minyak mentah dunia yang sempat minus pada perdagangan awal minggu ini bisa memicu terjadinya tekanan pada harga CPO, yang nantinya akan berimbas terhadao penurunan harga TBS di tingkat petani.

Harga minyak mentah yang sempat dijual di harga -37 dolar AS per barel, membuat harga CPO turun dikisaran 2.100 ringgit per tonnya.
Selama tahun berjalan (Januari hingga April 2020), harga CPO secara konsisten anjlok dari kisaran 2.700 ringgit menjadi 2.100 ringgit per ton. Tren harga CPO selama masa penyebaran virus corona mengalami keterpurukan dan sangat potensial merugikan para petani sawit kita.

Hanya saja, karena terjadi pelemahan rupiah dari 13.700 ke level 15.500 saat ini, maka harga TBS di tingkat petani sejauh ini masih tertolong. Namun kondisinya bisa saja menjadi lebih buruk, jika harga minyak mentah tidak beranjak naik.

Hanya saja, karena terjadi pelemahan rupiah dari 13.700 ke level 15.500 saat ini, maka harga TBS di tingkat petani sejauh ini masih tertolong. Namun kondisinya bisa saja menjadi lebih buruk, jika harga minyak mentah tidak beranjak naik.

“Saya mengkhawatirkan tren pelemahan harga minyak mentah ini nantinya akan memberikan tekanan besar bagi CPO maupun TBS di tingkat petani. Saat ini harga TBS di tingkat petani itu berkisar Rp 1.200 hingga Rp 1.500 per kg, bahkan tidak sedikit petani yang menjual di kisaran harga Rp 1.000 per kg,” kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Rabu (22/4).

Meski demikian, terpuruknya harga minyak mentah, ditambah dengan ekspor CPO yang turun 20 persen (periode Januari-Februari 2020 dibandingkan 2019), memberikan indikasi bahwa stok CPO bisa sangat melimpah nantinya.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLSumut, melimpahnya stok CPO tersebut berpeluang membuat harga CPO rawan terkoreksi. Sejauh ini, sudah banyak pengusaha kelapa sawit yang mengeluhkan banyaknya stok barang (CPO) yang belum mampu terserap baik oleh pasar.

Padahal ekonomi global saat ini berpotensi mengalami resesi yang bisa memicu penurunan konsumsi CPO sehingga memicu penurunan harga.
Karena itu, petani, pengusaha, masyarakat maupun pemerintah harus bersiap dengan segala kemungkinan buruk dari pandemik corona yang belum menunjukan sinyal akan berakhir dalam waktu dekat.

Sementara itu, jika CPO diarahkan untuk diserap lebih banyak lagi menjadi Bio Solar, juga bukan perkara mudah untuk direalisasikan.

“Bahkan kalau mau hitung-hitungan ekonomi, minyak dunia yang turun tajam belakangan ini justru lebih murah dibandingkan mencampur CPO untuk Bio Diesel,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya